Siswa SMA Jakarta Intercultural School (JIS) Michael Mulianto memperkenalkan aplikasi Bantuan Cepat (BAPAT) untuk bencana yang segera dirilis di Play Store.
"BAPAT ini adalah solusi dalam memberi bantuan cepat saat keadaan darurat terutama ketika bencana," kata Michael di Pusat Kebudayaan Amerika Serikat @america, Jakarta, Sabtu.
Siswa kelas 3 SMA itu mengatakan BAPAT sistem kerjanya adalah aplikasi interaktif yang berisi berbagai materi soal bantuan di sekitar pengguna ponsel cerdas. Saat ini BAPAT masih terus dikembangkan dan dalam waktu dekat diluncurkan.
BAPAT, kata dia, berfungsi untuk memberikan langkah-langkah panduan kepada penggunanya tentang cara bertindak mengatasi beberapa jenis bencana termasuk gempa bumi, tsunami, letusan gunung berapi, kebakaran hutan, banjir dan topan.
Aplikasi tersebut, kata Michael, memiliki bot obrolan (semacam robot) yang dapat memberikan saran untuk lebih dari 50 penyakit serta menemukan rumah sakit terdekat bila diperlukan dan ada juga tombol panggilan darurat yang dapat digunakan pengguna saat mengalami masalah serius.
Meski saat ini baru tersedia dalam bahasa Inggris, kata dia, BAPAT masih akan dikembangkan agar tersedia dalam bahasa Indonesia sehingga manfaatnya dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat di Indonesia.
BAPAT, lanjut dia, memiliki fitur yang memiliki performa lebih baik saat ponsel dalam keadaan terhubung jaringan internet atau daring/online. Kendati begitu, aplikasi dapat digunakan saat ponsel di luar jaringan (luring/offline) internet.
"Beberapa fitur memang 'online' tapi yang 'offline' tetap bisa tapi terbatas. Setiap orang kini punya 'smartphone' bahkan di desa sekalipun sehingga bisa memanfaatkan itu," kata dia.
Hadir dalam perkenalan aplikasi BAPAT di antaranya Profesor Dr Ir Kazan Gunawan (Guru Besar Tetap Universitas Esa Unggul), Profesor Dr Moermahadi Soerja Djanegara (Guru Besar Tetap Program Studi Akuntansi STIE Kesatuan Bogor, mantan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan RI) dan Mayor Jenderal Komaruddin Simanjuntak (Tenaga Ahli Badan Nasional Penanggulangan Bencana, purnawirawan Perwira Tinggi TNI-AD, mantan Panglima Komando Daerah Militer IX/Udayana).
Selain itu, hadir Kolonel Farid Ma'ruf (Komandan SATGASGAB, mantan Komandan Korem 162/WB), Jason Sudirdjo (Siswa SMA ACS Jakarta, Founder of Heart For Lombok Foundation), perwakilan Palang Merah Indonesia dan lainnya.
Baca juga: Organda Garut kembangkan aplikasi angkot online
Baca juga: Naik bis Damri, bisa beli tiket melalui aplikasi online
Baca juga: Aplikasi Si Keren untuk kelola arsip Pemkab Bekasi
Baca juga: Tiga aplikasi pendukung penanganan stunting yang diluncurkan pemerintah
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"BAPAT ini adalah solusi dalam memberi bantuan cepat saat keadaan darurat terutama ketika bencana," kata Michael di Pusat Kebudayaan Amerika Serikat @america, Jakarta, Sabtu.
Siswa kelas 3 SMA itu mengatakan BAPAT sistem kerjanya adalah aplikasi interaktif yang berisi berbagai materi soal bantuan di sekitar pengguna ponsel cerdas. Saat ini BAPAT masih terus dikembangkan dan dalam waktu dekat diluncurkan.
BAPAT, kata dia, berfungsi untuk memberikan langkah-langkah panduan kepada penggunanya tentang cara bertindak mengatasi beberapa jenis bencana termasuk gempa bumi, tsunami, letusan gunung berapi, kebakaran hutan, banjir dan topan.
Aplikasi tersebut, kata Michael, memiliki bot obrolan (semacam robot) yang dapat memberikan saran untuk lebih dari 50 penyakit serta menemukan rumah sakit terdekat bila diperlukan dan ada juga tombol panggilan darurat yang dapat digunakan pengguna saat mengalami masalah serius.
Meski saat ini baru tersedia dalam bahasa Inggris, kata dia, BAPAT masih akan dikembangkan agar tersedia dalam bahasa Indonesia sehingga manfaatnya dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat di Indonesia.
BAPAT, lanjut dia, memiliki fitur yang memiliki performa lebih baik saat ponsel dalam keadaan terhubung jaringan internet atau daring/online. Kendati begitu, aplikasi dapat digunakan saat ponsel di luar jaringan (luring/offline) internet.
"Beberapa fitur memang 'online' tapi yang 'offline' tetap bisa tapi terbatas. Setiap orang kini punya 'smartphone' bahkan di desa sekalipun sehingga bisa memanfaatkan itu," kata dia.
Hadir dalam perkenalan aplikasi BAPAT di antaranya Profesor Dr Ir Kazan Gunawan (Guru Besar Tetap Universitas Esa Unggul), Profesor Dr Moermahadi Soerja Djanegara (Guru Besar Tetap Program Studi Akuntansi STIE Kesatuan Bogor, mantan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan RI) dan Mayor Jenderal Komaruddin Simanjuntak (Tenaga Ahli Badan Nasional Penanggulangan Bencana, purnawirawan Perwira Tinggi TNI-AD, mantan Panglima Komando Daerah Militer IX/Udayana).
Selain itu, hadir Kolonel Farid Ma'ruf (Komandan SATGASGAB, mantan Komandan Korem 162/WB), Jason Sudirdjo (Siswa SMA ACS Jakarta, Founder of Heart For Lombok Foundation), perwakilan Palang Merah Indonesia dan lainnya.
Baca juga: Organda Garut kembangkan aplikasi angkot online
Baca juga: Naik bis Damri, bisa beli tiket melalui aplikasi online
Baca juga: Aplikasi Si Keren untuk kelola arsip Pemkab Bekasi
Baca juga: Tiga aplikasi pendukung penanganan stunting yang diluncurkan pemerintah
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019