Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi meminta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memperhatikan nasib 14.721 warga terdampak tumpahan minyak di pesisir pantai Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
"Di Karawang itu sampai sekarang problemnya belum selesai. Pertamina belum menyelesaikan masalah terkait tumpah minyak Pertamina secara utuh," kata Dedi Mulyadi, Kamis.
Dedi berencana akan memboyong KLHK dan KKP untuk meninjau langsung lokasi pekan depan.
"Lalu segera mengambil penanganan yang lebih konkret agar problematika yang ada segera selesai. Karena kan ini sensitif," kata dia.
Dia mengatakan hal yang terjadi saat ini sangat merugikan warga yang mayoritas bekerja sebagai nelayan. Ia mencontohkan saat terjadi insiden jatuhnya pesawat Lion Air di perairan Karawang, berdampak juga pada ikan hasil tangkapan nelayan yang tidak laku di pasaran.
Hal itu, menurut Dedi, dikarenakan ada pengaruh psikologis dari calon pembeli yang enggan membeli ikan dari perairan Karawang karena khawatir tercemar.
"Jadi aspek psikologi ini sangat cepat di masyarakat, apalagi yang sekarang ini tercemar oleh minyak. Jadi andaikan masih ada ikan tangkapan, orang enggak mau beli. Ini yang harus segera diselesaikan dengan cepat," katanya.
Oleh karena itu politisi Partai Golkar ini mendesak pemerintah segera melakukan pemulihan terutama untuk perekonomian warga salah satunya mencari solusi bagi warga yang menganggur dan kehilangan penghasilan selama pencemaran terjadi.
"Dan ini semua harus dengan cepat dipikirkan, diganti kehidupannya. Misal dengan bantuan pangan non tunai. Itu harus segera," ujar dia.
Baca juga: Ratusan TNI -Polri masih bantu bersihkan tumpahan minyak di pesisir Karawang
Baca juga: Tumpahan minyak Pertamina di perairan Karawang bawa untung nelayan, kata DKP
Baca juga: Dinas Perikanan Karawang sudah data kerugian nelayan atas tumpahnya minyak
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Di Karawang itu sampai sekarang problemnya belum selesai. Pertamina belum menyelesaikan masalah terkait tumpah minyak Pertamina secara utuh," kata Dedi Mulyadi, Kamis.
Dedi berencana akan memboyong KLHK dan KKP untuk meninjau langsung lokasi pekan depan.
"Lalu segera mengambil penanganan yang lebih konkret agar problematika yang ada segera selesai. Karena kan ini sensitif," kata dia.
Dia mengatakan hal yang terjadi saat ini sangat merugikan warga yang mayoritas bekerja sebagai nelayan. Ia mencontohkan saat terjadi insiden jatuhnya pesawat Lion Air di perairan Karawang, berdampak juga pada ikan hasil tangkapan nelayan yang tidak laku di pasaran.
Hal itu, menurut Dedi, dikarenakan ada pengaruh psikologis dari calon pembeli yang enggan membeli ikan dari perairan Karawang karena khawatir tercemar.
"Jadi aspek psikologi ini sangat cepat di masyarakat, apalagi yang sekarang ini tercemar oleh minyak. Jadi andaikan masih ada ikan tangkapan, orang enggak mau beli. Ini yang harus segera diselesaikan dengan cepat," katanya.
Oleh karena itu politisi Partai Golkar ini mendesak pemerintah segera melakukan pemulihan terutama untuk perekonomian warga salah satunya mencari solusi bagi warga yang menganggur dan kehilangan penghasilan selama pencemaran terjadi.
"Dan ini semua harus dengan cepat dipikirkan, diganti kehidupannya. Misal dengan bantuan pangan non tunai. Itu harus segera," ujar dia.
Baca juga: Ratusan TNI -Polri masih bantu bersihkan tumpahan minyak di pesisir Karawang
Baca juga: Tumpahan minyak Pertamina di perairan Karawang bawa untung nelayan, kata DKP
Baca juga: Dinas Perikanan Karawang sudah data kerugian nelayan atas tumpahnya minyak
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019