Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Jawa Barat menggelar lokakarya Siaga Bencana Gempa Bumi untuk Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) yang merupakan rangkaian dalam kegiatan jumpa, bakti dan gembira (jumbara) PMR IX tingkat Jabar.
"Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan program kesiapsiagaan gempa bumi yang dilakukan di wilayah Provinsi Jabar melalui dukungan Palang Merah Amerika (Amcross) dan USAID," kata kepala Markas PMI Provinsi Jawa Barat Erlan Suherlan di Jumbara PMR IX di Bumi Perkemahan PMI di Gajahdepa Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang, Kamis.
Menurutnya, Jumbara ini sebagai momentum yang tepat untuk mendorong partisipasi peserta yang mayoritas dari berbagai satuan pendidikan di wilayah Jabar.
Ia mengatakan dampak bencana gempa bumi ini meliputi semua aspek kehidupan manusia baik moril maupun materiil, termasuk sarana pendidikan sehingga, proses belajar mengajar juga terganggu dan bisa menimbulkan korban jiwa terhadap peserta didik.
Lokakarya siaga bencana gempa bumi untuk SPAB, katanya, harus digencarkan tujuannya untuk memberikan perlindungan kepada pelajar, guru dan masyarakat sekolah dari ancaman dan dampak bencana khususnya gempa bumi ini.
"Kita berharap dari kegiatan lokakarya ini dapat terlaksananya pembuatan perencanaan SPAB gempa bumi dari setiap satuan pendidikan," tambahnya.
Selain itu, harapannya dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kebencanaan di lingkungan masyarakat dan sekolah serta mempunyai pengetahuan tentang pengurangan risiko bencana.
Dalam kegiatan ini diikuti sejumlah peserta dari perwakilan satuan pendidikan diantaranya pembina PM, fasilitator PMR, tenaga pengajar dan siswa dari berbagai tingkatan sekolah.
Kegiatan ini juga dihadiri narasumber dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jabar, fasilitator PMI Provinsi Jabar dan lembaga mitra PMI seperti Save the Children, demikian Erlan Suherlan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan program kesiapsiagaan gempa bumi yang dilakukan di wilayah Provinsi Jabar melalui dukungan Palang Merah Amerika (Amcross) dan USAID," kata kepala Markas PMI Provinsi Jawa Barat Erlan Suherlan di Jumbara PMR IX di Bumi Perkemahan PMI di Gajahdepa Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang, Kamis.
Menurutnya, Jumbara ini sebagai momentum yang tepat untuk mendorong partisipasi peserta yang mayoritas dari berbagai satuan pendidikan di wilayah Jabar.
Ia mengatakan dampak bencana gempa bumi ini meliputi semua aspek kehidupan manusia baik moril maupun materiil, termasuk sarana pendidikan sehingga, proses belajar mengajar juga terganggu dan bisa menimbulkan korban jiwa terhadap peserta didik.
Lokakarya siaga bencana gempa bumi untuk SPAB, katanya, harus digencarkan tujuannya untuk memberikan perlindungan kepada pelajar, guru dan masyarakat sekolah dari ancaman dan dampak bencana khususnya gempa bumi ini.
"Kita berharap dari kegiatan lokakarya ini dapat terlaksananya pembuatan perencanaan SPAB gempa bumi dari setiap satuan pendidikan," tambahnya.
Selain itu, harapannya dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kebencanaan di lingkungan masyarakat dan sekolah serta mempunyai pengetahuan tentang pengurangan risiko bencana.
Dalam kegiatan ini diikuti sejumlah peserta dari perwakilan satuan pendidikan diantaranya pembina PM, fasilitator PMR, tenaga pengajar dan siswa dari berbagai tingkatan sekolah.
Kegiatan ini juga dihadiri narasumber dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jabar, fasilitator PMI Provinsi Jabar dan lembaga mitra PMI seperti Save the Children, demikian Erlan Suherlan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019