Kota Bandung kini memiliki destinasi wisata baru yakni Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan Badan Tenaga Nuklir Nasional (PSTNT Batan) di Jalan Tamansari yang resmi dibuka dan bisa dikunjungi masyarakat umum sebagai wahana edukasi mulai Rabu (30/10).
Wali Kota Bandung, Oded M Danial menyatakan dibukanya destinasi wisata baru ini merupakan hasil kerja sama PSTNT Batan dengan Pemerintah Kota Bandung yang ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antar keduanya. "Ini bisa dijadikan kawasan edukasi kepada masyarakat. Lokasi seperti ini harus dimanfaatkan agar masyarakat menjadi tahu mengenai nuklir." kata.
Di lokasi tersebut, wisatawan bisa melihat sejumlah alat dan hasil pengembangan PSTNT Batan. Wisatawan bisa mengunjungi ruang teknik analisis radiometri, laboratorium radio isotop dan senyawa bertenda serta pengolahan limbah.
Di samping itu ada juga ruang pamer hasil Litbang Batan, di antaranya jamu herbal, radioisotop dan radiofarmaka untuk kedokteran nuklir, plastik biodegradable dan iriadiasi gamma untuk produk unggulan Indonesia seperti buah-buahan.
Dia juga mendorong kepada lembaga lain membuat kawasan edukasi sehingga bermanfaat bagi edukasi masyarakat luas, seperti PT Pindad, PT Dirgantara Indonesia (PTDI) atau PT LEN.
Sementara itu, Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), Anhar Riza Antariksawan mengatakan kawasan wisata juga memiliki produk lain seperti pemanfaatan produk unggulan beras dan sebagainya dengan memanfaatkan nuklir.
"Kawasan wisata ini memberikan edukasi agar masyarakat untuk lebih paham dalam pernukliran. Di samping itu, menerapkan IPTEK nuklir, dengan fasilitas unggul, seperti perkebunan maupun sawah menggunakan plant growth promoter atau percepatan pertumbuhan," kata Anhar.
Dengan adanya destinasi wisata baru, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung Dewi Kaniasari menyambut baik hadirnya kawasan wisata teknologi di Batan tersebut. Ia berjanji akan mempromosikan kawasan tersebut.
"Kecamatan Coblong memiliki banyak titik objek wisata di banding kecamatan lain. Ada kebon binatang, bangunan heritage ITB dan Babakan Siliwangi. Ini lebih bagus lagi, warga turut mendukung pengembangan kawasan pariwisata,” kata Dewi.*
Baca juga: Wali Kota: 600 pelajar di Bandung terindikasi terpapar paham radikal
Baca juga: Hujan lebat di Bandung akibatkan pohon tumbang timpa mobil
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019