Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jawa Barat, menyiagakan tim sukarelawan di masing-masing wilayah rawan bencana untuk waspada dan mengimbau warga untuk jeli membaca tanda alam akan terjadinya bencana.

"Sehingga jatuhnya korban jiwa saat terjadi bencana alam dapat dihindari atau setidaknya diminimalisasi," kata Sekretaris BPBD Cianjur, Sugeng Supriyatno saat dihubungi di Cinajur, Minggu,

"Sebagian besar wilayah Cianjur masuk dalam zona merah bencana, ketika masuk musim penghujan, rentan terjadi bencana alam longsor, pergerakan tanah dan banjir, sehingga kami mengimbau warga untuk waspada," tambahnya.

Seiring tingginya intensitas hujan yang turun sejak satu pekan terakhir, terutama menjelang sore, pihaknya mengimbau tim relawan dan warga hingga pelosok selatan untuk waspada dan segera melapor jika melihat tanda alam akan terjadi bencana.

"Kami juga mengimbau relawan untuk segera melakukan evakuasi atau mengungsikan warga ketika melihat tanda akan terjadinya bencana. Termasuk ketika hujan turun deras dengan intensitas lama, warga diimbau waspada dan segera mengungsi," katanya.

Selama ini pihaknya telah memberikan pelatihan mitigasi bencana bagi warga yang tinggal di wilayah rawan bencana longsor dan banjir agar dapat melakukan upaya penanganan sebelum tim BPBD datang ke lokasi.

"Harapan kami tidak ada bencana yang terjadi di Cianjur, namun untuk antisipasi tetap kami imbau bagi warga yang tinggal di wilayah rawan bencana waspada setiap saat," demikian Sugeng Supriyanto.

Baca juga: BPBD: Jalur wisata pendakian Gunung Guntur ditutup akibat kebakaran hutan

Baca juga: Hutan di dua gunung Kabupaten Garut masih terbakar

 

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019