Harga gabah hasil dari areal persawahan yang dilintasi saluran irigasi di wilayah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, stabil pada musim kemarau ini.

"Pada musim kemarau, petani di Kecamatan Lemahabang tetap memanen 8 ton padi per hektare, harga gabahnya juga stabil," kata Irfan, Kordinator Penyuluh Pertanian Kecamatan Lemahabang, di Karawang, Minggu.

Ia mengatakan, meski para petani sempat menggunakan pompa air dalam mengairi areal sawah selama musim kemarau ini, produksinya cukup bagus, rata-rata mencapai 8 ton per hektare.

Untuk harga padi, katanya, cukup stabil dan itu sesuai dengan varietas yang digunakan petani saat menanam.

Padi yang dihasilkan dari varietas Ciherang-Mekonga harganya mencapai Rp5.400 per kilogram. Sedangkan padi yang dihasilkan dari varietas Infari-32 harganya Rp5.200 per kilogram.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Karawang Hanafi mengatakan para petani di dua kecamatan wilayah Purwakarta menunda tanam karena air di saluran irigasi tidak sampai ke areal sawah mereka pada musim kemarau.

Ia mengatakan, para petani yang menunda tanam tersebar di dua kecamatan, yakni di Kecamatan Pakisjaya dan Tirtajaya.

Kondisi itu terjadi karena pada musim kemarau tahun 2019 ini, air di saluran irigasi tidak sampai ke sawah mereka menyusul rusaknya saluran irigasi yang mengalir ke daerah itu.

Pihaknya telah meminta para petani untuk menunda tanam saat air di saluran irigasi tidak bisa mengairi areal sawah. Jadi petani diimbau tidak memaksakan diri melakukan penanaman saat tidak ada air agar tidak mengalami kerugian.

Baca juga: 32 warga Karawang terima uang ganti rugi proyek Tol Japek II Selatan

Baca juga: Pemkab Karawang alokasikan anggaran Pilkades serentak Rp5,3 miliar
 

Pewarta: M.Ali Khumaini

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019