Keluarga korban jembatan runtuh di Kota Nanfangao, Yilan, Taiwan, yang berasal dari Desa Pegagan Kidul, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Wartono (29), mengetahui kabar itu dari kerabat yang berada di sana dan belum ada kabar resmi dari pemerintah setempat.
"Kami tahu Wartono menjadi korban meninggal dari kerabat yang berada di sana (Taiwan)," kata kakak korban Taman di Cirebon, Jumat.
Baca juga: Keluarga di Indramayu berharap jenazah korban jembatan runtuh Taiwan dipulangkan
Ia menjelaskan di Taiwan Wartono mempunyai dua kerabat, yaitu kakak dan adik serta ada beberapa teman se-desa yang bekerja di sana.
Sehingga informasi meninggalnya Wartono, kata Taman, langsung didapatkan keluarga dari mereka yang bekerja di sana dan sampai saat ini pun belum ada keterangan atau informasi resmi dari Pemerintah Taiwan.
"Kita tahu pas kejadian, karena teman Wartono langsung mengabari keluarga di sini," ujarnya.
Wartono, kata Taman, sudah bekerja di Taiwan sejak tahun 2016 lalu dan sampai kejadian runtuhnya jembatan belum pernah pulang sama sekali.
Di Cirebon sendiri Wartono belum mempunyai anak dan tinggalnya juga bersama kakak yang berada di rumah. Dia merupakan anak ketujuh dari 10 bersaudara.
"Sebelum kejadian Wartono juga sempat memberikan kabar kepada pamannya," demikian Taman.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Kami tahu Wartono menjadi korban meninggal dari kerabat yang berada di sana (Taiwan)," kata kakak korban Taman di Cirebon, Jumat.
Baca juga: Keluarga di Indramayu berharap jenazah korban jembatan runtuh Taiwan dipulangkan
Ia menjelaskan di Taiwan Wartono mempunyai dua kerabat, yaitu kakak dan adik serta ada beberapa teman se-desa yang bekerja di sana.
Sehingga informasi meninggalnya Wartono, kata Taman, langsung didapatkan keluarga dari mereka yang bekerja di sana dan sampai saat ini pun belum ada keterangan atau informasi resmi dari Pemerintah Taiwan.
"Kita tahu pas kejadian, karena teman Wartono langsung mengabari keluarga di sini," ujarnya.
Wartono, kata Taman, sudah bekerja di Taiwan sejak tahun 2016 lalu dan sampai kejadian runtuhnya jembatan belum pernah pulang sama sekali.
Di Cirebon sendiri Wartono belum mempunyai anak dan tinggalnya juga bersama kakak yang berada di rumah. Dia merupakan anak ketujuh dari 10 bersaudara.
"Sebelum kejadian Wartono juga sempat memberikan kabar kepada pamannya," demikian Taman.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019