Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mencatat sebanyak 435 ruang kelas dari 80 Sekolah Menengah Pertama (SMP) rusak berat dan saat ini masih diupayakan untuk direnovasi.
"Sampai saat ini data yang masuk itu ada 435 ruang kelas yang rusak berat," kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon Asdullah Anwar di Cirebon, Rabu.
Asdullah menuturkan dari jumlah kelas yang rusak berat tersebut tersebar di 80 sekolah negeri yang berada di Kabupaten Cirebon.
Disdik, kata Asdullah, telah mendata dan juga berupaya untuk memperbaiki kelas yang rusak melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Pemerintah Pusat dan juga APBD Kabupaten Cirebon.
Dia mengatakan ketika jumlah kerusakan itu tidak segera dibenahi atau renovasi, maka akan semakin tambah, sebab saat ini saja ada beberapa kelas yang masuk kategori ringan dan sedang.
"Tentu kalau tidak segera dibenahi maka akan semakin banyak ruang kelas yang rusaknya parah," ujarnya.
Asdullah menambahkan dua ruang kelas SMPN 2 Plumbon yang ambruk pada Selasa (1/10) juga sudah dilaporkan dan didaftarkan ke Kementerian untuk segera direnovasi.
Namun, selama dua tahun didaftarkan tidak kunjung diterima dan sampai akhirnya ruang kelas tersebut roboh sebab dimakan usia.
"Kita sudah pernah ajukan ruang kelas yang ambruk untuk mendapatkan renovasi, namun sampai saat ini belum ada hasilnya," kata Asdullah.*
Baca juga: Kegiatan belajar siswa SMPN Plumbon dipindah ke mushala khawatir ambruk lagi
Baca juga: Disdik Cirebon jamin biaya pengobatan korban ruang kelas sekolah ambruk
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Sampai saat ini data yang masuk itu ada 435 ruang kelas yang rusak berat," kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon Asdullah Anwar di Cirebon, Rabu.
Asdullah menuturkan dari jumlah kelas yang rusak berat tersebut tersebar di 80 sekolah negeri yang berada di Kabupaten Cirebon.
Disdik, kata Asdullah, telah mendata dan juga berupaya untuk memperbaiki kelas yang rusak melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Pemerintah Pusat dan juga APBD Kabupaten Cirebon.
Dia mengatakan ketika jumlah kerusakan itu tidak segera dibenahi atau renovasi, maka akan semakin tambah, sebab saat ini saja ada beberapa kelas yang masuk kategori ringan dan sedang.
"Tentu kalau tidak segera dibenahi maka akan semakin banyak ruang kelas yang rusaknya parah," ujarnya.
Asdullah menambahkan dua ruang kelas SMPN 2 Plumbon yang ambruk pada Selasa (1/10) juga sudah dilaporkan dan didaftarkan ke Kementerian untuk segera direnovasi.
Namun, selama dua tahun didaftarkan tidak kunjung diterima dan sampai akhirnya ruang kelas tersebut roboh sebab dimakan usia.
"Kita sudah pernah ajukan ruang kelas yang ambruk untuk mendapatkan renovasi, namun sampai saat ini belum ada hasilnya," kata Asdullah.*
Baca juga: Kegiatan belajar siswa SMPN Plumbon dipindah ke mushala khawatir ambruk lagi
Baca juga: Disdik Cirebon jamin biaya pengobatan korban ruang kelas sekolah ambruk
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019