Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, Jawa Barat, mengusulkan kepada pemerintah pusat agar Garut dijadikan nama pada jalan tol yang akan dibangun menghubungkan Bandung-Garut-Tasikmalaya agar nama Garut semakin dikenal masyarakat luas.

"Saya minta nama Garut dimasukkan pada penamaan jalan tol nanti," kata Wakil Bupati Garut Helmi Budiman kepada wartawan di Garut, Selasa.

Ia menuturkan, Kabupaten Garut secepatnya akan memiliki jalan tol menghubungkan Bandung dengan Tasikmalaya, bahkan hingga Jawa Tengah yang saat ini tahapnya masih dalam perencanaan pemerintah pusat.

Jalan tol lintas Garut itu, kata dia, memang seharusnya ada nama daerah yang dilewati seperti halnya pada jalan tol di daerah lain yakni Purbaleunyi (Purwakarta, Bandung dan Cileunyi), kemudian Cipali (Cikopo-Palimanan) dan masih banyak lagi.

"Adanya jalan tol ini Kabupaten Garut memang harus diuntungkan, dan kita diuntungkan oleh akses tol yang memudahkan akses ke tempat wisata," kata politisi PKS itu.

Ia mengatakan, akses jalan raya di Kabupaten Garut yang menghubungkan dengan Kabupaten Bandung seringkali terjadi hambatan yakni kemacetan di beberapa titik, akibatnya jarak tempuh lama.

Menurut dia, jarak tempuh dalam kondisi normal Garut-Bandung sekitar dua jam, sedangkan ketika terjadi kemacetan bisa mencapai enam jam perjalanan.

"Dengan adanya tol ini diharapkan ada kepastian waktunya yang lebih cepat, misalnya dari Bandung ke Garut bisa satu jam," katanya.

Ia menambahkan, jalan tol lintas Garut itu rencananya akan dibangun dua gerbang tol yakni di wilayah perkotaan yang aksesnya dapat langsung menuju objek wisata.

Ia berharap, keberadaan tol tersebut dapat meningkatkan kunjungan wisatawan, selain memberikan kemudahan akses jalur darat bagi masyarakat Garut.

"Adanya tol nanti akan mendongkrak potensi wisata dan lainnya," kata Helmi.

Baca juga: DPRD Garut: Pemda harus mengantisipasi calo tanah pembangunan jalan tol

Baca juga: DPRD harap pemerintah segera bangun jalan tol lewat Garut



 

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Feri Purnama


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019