Menteri BUMN Rini Soemarno meresmikan pemasangan instalasi girder pertama proyek Kereta Cepat Jakarta - Bandung di KM26 Cikarang Utama.
"Hari ini adalah pemasangan pertama girder elevated. Jadi kereta cepat ini memiliki lintasan sepanjang 142 Km yang terdiri dari 80 km lintasan layang atau elevated, 16,79 km lintasan terowongan dan sisanya lintasan biasa di atas tanah," ujar Menteri BUMN Rini Soemarno di Cikarang Utama, Jawa Barat, Senin.
Rini menjelaskan bahwa pemasangan girder elevated pertama kali ini merupakan sejarah bagi Indonesia karena bobot girder yang terpasang sangat berat hampir 900 ton per girder.
Pemasangan girder ini akan terus dilakukan, dan untuk membuat girder ini terdapat tiga casting yard yang dapat dimanfaatkan untuk pembangunan kereta cepat.
"Kami harapkan pembangunan secara fisik akhir tahun 2020 sudah bisa terselesaikan, serta uji coba keretanya pada tahun 2021," kata Rini.
Total girder kereta cepat yang akan dipasang dari Jakarta hingga Bandung sekitar 2.000 girder, dengan pemasangan 1.700 girder terfokus di wilayah Jakarta.
Selain Menteri BUMN, acara pemasangan instalasi girder kereta cepat ini dihadiri juga oleh Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Tumiyana, Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia-Cina (KCIC) Chandra Dwiputra, Duta Besar RRC untuk Indonesia Xiao Qian serta para pejabat dan direksi terkait lainnya.
Sebelumnya Menteri BUMN Rini Soemarno menargetkan pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung selesai pada 2020, sehingga pada 2021 bisa dilakukan uji coba perjalanan kereta tersebut.
Menteri BUMN menginginkan Kereta Cepat Jakarta-Bandung menjadi kereta cepat yang pertama di Asia Tenggara.
Kereta Cepat Jakarta-Bandung merupakan proyek strategis nasional yang mayoritas dikerjakan di wilayah Jawa Barat. Dengan total lintasan mencapai 142 kilometer.
Baca juga: Menteri BUMN berharap tol layang Japek rampung Oktober 2019
Baca juga: Kementerian BUMN pastikan Dirut Perindo diberhentikan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Hari ini adalah pemasangan pertama girder elevated. Jadi kereta cepat ini memiliki lintasan sepanjang 142 Km yang terdiri dari 80 km lintasan layang atau elevated, 16,79 km lintasan terowongan dan sisanya lintasan biasa di atas tanah," ujar Menteri BUMN Rini Soemarno di Cikarang Utama, Jawa Barat, Senin.
Rini menjelaskan bahwa pemasangan girder elevated pertama kali ini merupakan sejarah bagi Indonesia karena bobot girder yang terpasang sangat berat hampir 900 ton per girder.
Pemasangan girder ini akan terus dilakukan, dan untuk membuat girder ini terdapat tiga casting yard yang dapat dimanfaatkan untuk pembangunan kereta cepat.
"Kami harapkan pembangunan secara fisik akhir tahun 2020 sudah bisa terselesaikan, serta uji coba keretanya pada tahun 2021," kata Rini.
Total girder kereta cepat yang akan dipasang dari Jakarta hingga Bandung sekitar 2.000 girder, dengan pemasangan 1.700 girder terfokus di wilayah Jakarta.
Selain Menteri BUMN, acara pemasangan instalasi girder kereta cepat ini dihadiri juga oleh Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Tumiyana, Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia-Cina (KCIC) Chandra Dwiputra, Duta Besar RRC untuk Indonesia Xiao Qian serta para pejabat dan direksi terkait lainnya.
Sebelumnya Menteri BUMN Rini Soemarno menargetkan pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung selesai pada 2020, sehingga pada 2021 bisa dilakukan uji coba perjalanan kereta tersebut.
Menteri BUMN menginginkan Kereta Cepat Jakarta-Bandung menjadi kereta cepat yang pertama di Asia Tenggara.
Kereta Cepat Jakarta-Bandung merupakan proyek strategis nasional yang mayoritas dikerjakan di wilayah Jawa Barat. Dengan total lintasan mencapai 142 kilometer.
Baca juga: Menteri BUMN berharap tol layang Japek rampung Oktober 2019
Baca juga: Kementerian BUMN pastikan Dirut Perindo diberhentikan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019