PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) mendukung penuh rencana pemerintah memindahkan ibu kota ke Kalimantan Timur melalui pembangunan infrastruktur yang telah dibangun jauh sebelum adanya wacana pemindahan ibu kota.
Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah dalam keterangan di Jakarta, Sabtu, mengatakan hal itu sejalan dengan komitmen pemerintah melakukan pemerataan konektivitas di seluruh negeri dengan menggelar jaringan tulang punggung pita lebar serat optik.
"Jaringan infastruktur 'backbone' digital yang telah digelar ini membuat posisi ibu kota baru Indonesia di Kalimantan berada tepat di tengah-tengah Nusantara sehingga memiliki akses digital dengan kecepatan dan keandalan tinggi menuju seluruh pelosok Indonesia," katanya.
Pemerataan konektivitas dan akses informasi hingga ke seluruh pelosok negeri juga menjadi satu hal yang ditekankan Ririek dalam menyambut Hari Bhakti Postel yang diperingati setiap tanggal 27 September.
Lebih lanjut, khusus wilayah Kalimantan, saat ini sebanyak 56 kabupaten dan sembilan kotamadya sudah dilayani oleh teknologi fiber optik.
Sepanjang 9.374 km fiber optik terbentang di Kalimantan dilengkapi dengan lebih dari 17.800 BTS (Base Transceiver Station) untuk melayani komunikasi seluler milik Telkomsel.
Di daerah Kalimantan Timur sendiri, 2.700 km fiber optic sudah terpasang, lebih dari 5.500 BTS dan 3.200 access point.
Tidak hanya itu saja, Kalimantan juga terletak di tengah jalur infrastruktur International Global Gateway (IGG) Dumai-Manado, yang terhubung dengan dua jalur utama yakni arah Timur melalui jaringan kabel laut SEA-US sepanjang 15.000 km menuju Guam hingga California, Amerika Serikat dan arah Barat via Batam yang terhubung ke Singapura serta arah Dumai yang terhubung ke jaringan kabel laut SEA-ME-WE 5 sepanjang 20.000 km menuju Marseille, Perancis.
Dengan konfigurasi tersebut, posisi geografis ibu kota baru terhubung dengan dua infrastruktur "broadband" global yang memiliki keandalan tinggi dan kapasitas yang besar untuk akses informasi ke mancanegara.
Selain posisi Kalimantan Timur yang strategis, kawasan tersebut juga relatif aman dan berbagai potensi bencana besar.
Saat ini Telkom memberikan julukan khusus kepada Kalimantan, yakni Borneo Digital Island. Julukan tersebut mengandung arti bahwa infrastruktur broadband terbaik saat ini telah tergelar 100 persen di seluruh ibu kota kabupaten dan kota di Kalimantan dan siap menjawab kebutuhan masyarakat akan digitalisasi.
"Terwujudnya Borneo Digital Island menjadi bukti bahwa Kalimantan siap menjadi kawasan modern. Secara infrastruktur telekomunikasi, kini Kalimantan bisa bersaing dengan kota lain termasuk dengan kawasan lain di Pulau Jawa. Kehadiran memudahkan realisasi roadmap TIK dan menjadikan Kalimantan sebagai basis berbagai layanan digital," katanya.
TelkomGroup pun mendukung penuh rencana pemerintah untuk mengembangkan infrastruktur di ibu kota baru yang akan melibatkan peran badan usaha baik milik negara maupun swasta.
TelkomGroup mengajak seluruh operator telekomunikasi di Indonesia untuk bersama melakukan pembangunan infrastruktur yang mendukung digitalisasi mengingat kualitas layanan akan lebih terjaga apabila didukung lebih dari satu jaringan telekomunikasi yang memungkinkan adanya "system redundancy" melalui jalur alternatif.
Baca juga: Telkom bukukan laba bersih semester I Rp11 triliun
Baca juga: Telkom Indonesia tunjuk Ririek Adriansyah jadi direktur utama
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah dalam keterangan di Jakarta, Sabtu, mengatakan hal itu sejalan dengan komitmen pemerintah melakukan pemerataan konektivitas di seluruh negeri dengan menggelar jaringan tulang punggung pita lebar serat optik.
"Jaringan infastruktur 'backbone' digital yang telah digelar ini membuat posisi ibu kota baru Indonesia di Kalimantan berada tepat di tengah-tengah Nusantara sehingga memiliki akses digital dengan kecepatan dan keandalan tinggi menuju seluruh pelosok Indonesia," katanya.
Pemerataan konektivitas dan akses informasi hingga ke seluruh pelosok negeri juga menjadi satu hal yang ditekankan Ririek dalam menyambut Hari Bhakti Postel yang diperingati setiap tanggal 27 September.
Lebih lanjut, khusus wilayah Kalimantan, saat ini sebanyak 56 kabupaten dan sembilan kotamadya sudah dilayani oleh teknologi fiber optik.
Sepanjang 9.374 km fiber optik terbentang di Kalimantan dilengkapi dengan lebih dari 17.800 BTS (Base Transceiver Station) untuk melayani komunikasi seluler milik Telkomsel.
Di daerah Kalimantan Timur sendiri, 2.700 km fiber optic sudah terpasang, lebih dari 5.500 BTS dan 3.200 access point.
Tidak hanya itu saja, Kalimantan juga terletak di tengah jalur infrastruktur International Global Gateway (IGG) Dumai-Manado, yang terhubung dengan dua jalur utama yakni arah Timur melalui jaringan kabel laut SEA-US sepanjang 15.000 km menuju Guam hingga California, Amerika Serikat dan arah Barat via Batam yang terhubung ke Singapura serta arah Dumai yang terhubung ke jaringan kabel laut SEA-ME-WE 5 sepanjang 20.000 km menuju Marseille, Perancis.
Dengan konfigurasi tersebut, posisi geografis ibu kota baru terhubung dengan dua infrastruktur "broadband" global yang memiliki keandalan tinggi dan kapasitas yang besar untuk akses informasi ke mancanegara.
Selain posisi Kalimantan Timur yang strategis, kawasan tersebut juga relatif aman dan berbagai potensi bencana besar.
Saat ini Telkom memberikan julukan khusus kepada Kalimantan, yakni Borneo Digital Island. Julukan tersebut mengandung arti bahwa infrastruktur broadband terbaik saat ini telah tergelar 100 persen di seluruh ibu kota kabupaten dan kota di Kalimantan dan siap menjawab kebutuhan masyarakat akan digitalisasi.
"Terwujudnya Borneo Digital Island menjadi bukti bahwa Kalimantan siap menjadi kawasan modern. Secara infrastruktur telekomunikasi, kini Kalimantan bisa bersaing dengan kota lain termasuk dengan kawasan lain di Pulau Jawa. Kehadiran memudahkan realisasi roadmap TIK dan menjadikan Kalimantan sebagai basis berbagai layanan digital," katanya.
TelkomGroup pun mendukung penuh rencana pemerintah untuk mengembangkan infrastruktur di ibu kota baru yang akan melibatkan peran badan usaha baik milik negara maupun swasta.
TelkomGroup mengajak seluruh operator telekomunikasi di Indonesia untuk bersama melakukan pembangunan infrastruktur yang mendukung digitalisasi mengingat kualitas layanan akan lebih terjaga apabila didukung lebih dari satu jaringan telekomunikasi yang memungkinkan adanya "system redundancy" melalui jalur alternatif.
Baca juga: Telkom bukukan laba bersih semester I Rp11 triliun
Baca juga: Telkom Indonesia tunjuk Ririek Adriansyah jadi direktur utama
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019