Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat menyatakan seorang anggota polisi korban ricuh demo mahasiswa di DPRD Jawa Barat, pada Senin (23/9) malam saat ini masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Kabid Humas Polda Jabar Kombespol Trunoyudo Wisnu Andiko, Selasa, di Gedung Sate Bandung, aparat tersebut mengalami luka serius di bagian kepala akibat terkena batu (lemparan batu) atau benda keras.
"Sebenarnya yang luka serius itu ada dua, cuma yang satu itu tadi pagi sudah diperbolehkan pulang satu lagi dirawat di RS Polri Sartika Asih Bandung," kata dia.
Dia mengatakan jumlah aparat polisi yang terkena imbas ricuh demo mahasiswa di Bandung pada Senin (23/9) ada sembilan orang.
Dia menjelaskan rata-rata korban dari pihak polisi terluka akibat lemparan batu atau benda keras namun Trunoyudo memastikan delapan korban sudah tidak dirawat.
"Jadi masih ada yang membutuhkan observasi lebih lanjut sehingga harus dirawat," kata dia.
Baca juga: Bima Arya sepakat dengan aspirasi mahasiswa Pakuan
Baca juga: Polda tegaskan oknum aparat penganiaya Wartawan ANTARA diproses
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
Kabid Humas Polda Jabar Kombespol Trunoyudo Wisnu Andiko, Selasa, di Gedung Sate Bandung, aparat tersebut mengalami luka serius di bagian kepala akibat terkena batu (lemparan batu) atau benda keras.
"Sebenarnya yang luka serius itu ada dua, cuma yang satu itu tadi pagi sudah diperbolehkan pulang satu lagi dirawat di RS Polri Sartika Asih Bandung," kata dia.
Dia mengatakan jumlah aparat polisi yang terkena imbas ricuh demo mahasiswa di Bandung pada Senin (23/9) ada sembilan orang.
Dia menjelaskan rata-rata korban dari pihak polisi terluka akibat lemparan batu atau benda keras namun Trunoyudo memastikan delapan korban sudah tidak dirawat.
"Jadi masih ada yang membutuhkan observasi lebih lanjut sehingga harus dirawat," kata dia.
Baca juga: Bima Arya sepakat dengan aspirasi mahasiswa Pakuan
Baca juga: Polda tegaskan oknum aparat penganiaya Wartawan ANTARA diproses
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019