Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya (FISIB) Universitas Pakuan Dr. Agnes Setyowati H., M.Hum menyebutkan mahasiswanya siap mengedukasi warga soal tata kelola sampah setelah kondisi lingkungan di Bogor, Jawa Barat, itu menjadi sorotan Ibu Negara Iriana Joko Widodo.
"Dari perspektif sosial budaya, edukasi dan pencerahan kepada masyarakat adalah hal yang penting, khususnya anak-anak dan remaja, untuk menjaga dan merawat lingkungan," ujarnya kepada ANTARA usai pencanangan Aksi Gerakan Indonesia Bersih di Sungai Cipakancilan Cilebut, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Kamis.
Baca juga: Pemkab Bogor bentuk program "Hari Peduli Kalibaru"
Menurutnya, kesadaran serta kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan serta budaya bersih merupakan peran kunci yang dapat mencegah berbagai bentuk pencemaran dan perusakan lingkungan.
“Apabila budaya bersih dan peduli lingkungan menjadi kebiasaan yang diajarkan dalam keluarga sejak usia dini, permasalahan lingkungan tidak akan terjadi," kata Agnes.
Baca juga: Wali Kota Bogor ajak pelajar tekan angka timbulan sampah
Sebagai langkah awal, para mahasiswanya turut serta dalam membersihkan Sungai Cipakancilan yang sempat viral di media. Para mahasiswa membersihkannya selama dua hari pada Rabu (18/9) dan Kamis berbarengan dengan pencanangan Aksi Gerakan Indonesia Bersih oleh Iriana Jokowi dan Bupati Bogor Ade Yasin.
"Kali Cipakancilan ini memang sudah sangat memprihatikan dan ini tentunya secara langsung akan berdampak negatif dan menimbulkan berbagai permasalahan lingkungan, seperti banjir dan berbagai jenis penyakit lainnya," tuturnya.
Baca juga: Buang sampah sembarangan, 27 warga Bogor diadili
Maka, menurutnya, pemerintah, aparat, dan masyarakat harus berpartisipasi dan bekerja sama untuk mencegah, bahkan menindak siapa yang membuang sampah ke sungai.
Ia berharap pemerintah juga menciptakan ruang publik yang dapat mengubah perilaku masyarakat untuk mencintai lingkungannya, seperti menyediakan tempat sampah dan pembuangan sampah, membentuk satuan tugas peduli lingkungan, dan memantau kawasan tanpa rokok.
Dia mengakui FISIB Universitas Pakuan juga telah melakukan sejumlah langkah untuk menjaga lingkungan di sekitar kampus. Belum lama ini Agnes telah mencanangkan kampanye anti-plastik di lingkungan FISIB.
Baca juga: Buang sampah sembarangan di Bogor kena denda Rp50 juta
"Untuk mengurangi volume sampah plastik di Kota Bogor, FISIB memberikan tumbler bagi mahasiswa dan melarang penggunaan materi berbahan plastik di lingkungan fakultas. Selain itu, sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan, mahasiswa FISIB juga aktif melakukan penanaman pohon untuk menyelamatkan dunia dari pemanasan global," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Dari perspektif sosial budaya, edukasi dan pencerahan kepada masyarakat adalah hal yang penting, khususnya anak-anak dan remaja, untuk menjaga dan merawat lingkungan," ujarnya kepada ANTARA usai pencanangan Aksi Gerakan Indonesia Bersih di Sungai Cipakancilan Cilebut, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Kamis.
Baca juga: Pemkab Bogor bentuk program "Hari Peduli Kalibaru"
Menurutnya, kesadaran serta kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan serta budaya bersih merupakan peran kunci yang dapat mencegah berbagai bentuk pencemaran dan perusakan lingkungan.
“Apabila budaya bersih dan peduli lingkungan menjadi kebiasaan yang diajarkan dalam keluarga sejak usia dini, permasalahan lingkungan tidak akan terjadi," kata Agnes.
Baca juga: Wali Kota Bogor ajak pelajar tekan angka timbulan sampah
Sebagai langkah awal, para mahasiswanya turut serta dalam membersihkan Sungai Cipakancilan yang sempat viral di media. Para mahasiswa membersihkannya selama dua hari pada Rabu (18/9) dan Kamis berbarengan dengan pencanangan Aksi Gerakan Indonesia Bersih oleh Iriana Jokowi dan Bupati Bogor Ade Yasin.
"Kali Cipakancilan ini memang sudah sangat memprihatikan dan ini tentunya secara langsung akan berdampak negatif dan menimbulkan berbagai permasalahan lingkungan, seperti banjir dan berbagai jenis penyakit lainnya," tuturnya.
Baca juga: Buang sampah sembarangan, 27 warga Bogor diadili
Maka, menurutnya, pemerintah, aparat, dan masyarakat harus berpartisipasi dan bekerja sama untuk mencegah, bahkan menindak siapa yang membuang sampah ke sungai.
Ia berharap pemerintah juga menciptakan ruang publik yang dapat mengubah perilaku masyarakat untuk mencintai lingkungannya, seperti menyediakan tempat sampah dan pembuangan sampah, membentuk satuan tugas peduli lingkungan, dan memantau kawasan tanpa rokok.
Dia mengakui FISIB Universitas Pakuan juga telah melakukan sejumlah langkah untuk menjaga lingkungan di sekitar kampus. Belum lama ini Agnes telah mencanangkan kampanye anti-plastik di lingkungan FISIB.
Baca juga: Buang sampah sembarangan di Bogor kena denda Rp50 juta
"Untuk mengurangi volume sampah plastik di Kota Bogor, FISIB memberikan tumbler bagi mahasiswa dan melarang penggunaan materi berbahan plastik di lingkungan fakultas. Selain itu, sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan, mahasiswa FISIB juga aktif melakukan penanaman pohon untuk menyelamatkan dunia dari pemanasan global," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019