Keracunan makanan yang terjadi di Desa Rajagaluh Kidul, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, bertambah menjadi 44 orang, di mana 22 lainnya terpaksa dirawat di Puskesmas terdekat.
"Data terakhir yang kita dapatkan ada 44 orang mengalami keracunan," kata Kapolsek Rajagaluh Polres Majalengka AKP Jaja Gardaja di Majalengka, Rabu.
Para korban keracunan itu, kata Jaja mulai dari usia anak-anak sampai orang tua. Mereka diduga keracunan setelah menyantap makanan yang dibeli dari pedagang keliling.
Jaja mengatakan dari 44 warga yang mengalami keracunan, 22 sudah bisa pulang setelah mendapatkan perawatan di Puskesmas.
"Sedangkan 22 warga lainnya masih dalam perawatan dan belum diperbolehkan pulang oleh pihak Puskesmas," ujarnya.
Jaja menuturkan kejadian keracunan masal itu terjadi sekitar pukul 09.00 WIB, di mana sebelumnya dilaporkan ada 29 warga, namun data terakhir ternyata bertambah menjadi 44 orang.
Dia mengatakan warga mengalami mual dan muntah setelah memakan makanan yang dijual pedagang keliling.
Menurutnya makanan yang diduga menyebabkan keracunan massal, yaitu nasi uduk, soto dan gorengan. Makanan itu merupakan titipan dari seorang warga.
"Gejala yang dirasakan warga setelah makan yaitu pusing, mual-mual dan muntah. Dan semua warga yang mengalami keracunan telah dibawa ke Puskesmas," katanya.
Pihak Puskesmas lanjut Jaja, telah mengirimkan sampel makanan yang diduga penyebab keracunan ke laboratorium di Kabupaten Majalengka.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Data terakhir yang kita dapatkan ada 44 orang mengalami keracunan," kata Kapolsek Rajagaluh Polres Majalengka AKP Jaja Gardaja di Majalengka, Rabu.
Para korban keracunan itu, kata Jaja mulai dari usia anak-anak sampai orang tua. Mereka diduga keracunan setelah menyantap makanan yang dibeli dari pedagang keliling.
Jaja mengatakan dari 44 warga yang mengalami keracunan, 22 sudah bisa pulang setelah mendapatkan perawatan di Puskesmas.
"Sedangkan 22 warga lainnya masih dalam perawatan dan belum diperbolehkan pulang oleh pihak Puskesmas," ujarnya.
Jaja menuturkan kejadian keracunan masal itu terjadi sekitar pukul 09.00 WIB, di mana sebelumnya dilaporkan ada 29 warga, namun data terakhir ternyata bertambah menjadi 44 orang.
Dia mengatakan warga mengalami mual dan muntah setelah memakan makanan yang dijual pedagang keliling.
Menurutnya makanan yang diduga menyebabkan keracunan massal, yaitu nasi uduk, soto dan gorengan. Makanan itu merupakan titipan dari seorang warga.
"Gejala yang dirasakan warga setelah makan yaitu pusing, mual-mual dan muntah. Dan semua warga yang mengalami keracunan telah dibawa ke Puskesmas," katanya.
Pihak Puskesmas lanjut Jaja, telah mengirimkan sampel makanan yang diduga penyebab keracunan ke laboratorium di Kabupaten Majalengka.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019