Sebanyak 29 warga Desa Rajagaluh Kidul, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, mengalami keracunan setelah mengkonsumsi makanan yang dijajakan pedagang keliling, bahkan 16 orang lainnya terpaksa dirawat di puskesmas.
"Ada 29 warga yang mengalami keracunan setelah memakan makanan yang dibeli dari pedagang keliling," kata Kapolsek Rajagaluh Polres Majalengka AKP Jaja Gardaja di Majalengka, Rabu.
Jaja menuturkan kejadian keracunan masal itu terjadi sekitar pukul 09.00 WIB, di mana 29 warga itu mengalami mual dan muntah setelah memakan makanan yang dijual pedagang keliling.
Menurutnya makanan yang diduga menyebabkan keracunan massal, yaitu nasi uduk, soto dan gorengan. Makanan itu merupakan titipan dari warga lainnya.
"Gejala yang dirasakan warga setelah makan, yaitu pusing, mual-mual dan muntah. Dan semua warga yang mengalami keracunan telah dibawa ke Puskesmas terdekat," ujarnya.
Dari 29 warga yang mengalami keracunan 16 orang di antaranya terpaksa dirawat di Puskesmas, karena masih dalam tahap penyembuhan.
Pihak Puskesmas lanjut Jaja telah mengirimkan sampel makanan yang diduga penyebab keracunan ke laboratorium Kabupaten Majalengka.
"Dari keterangan dokter yang bertugas di Puskesmas memang warga mengalami keracunan setelah makan jajanan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Ada 29 warga yang mengalami keracunan setelah memakan makanan yang dibeli dari pedagang keliling," kata Kapolsek Rajagaluh Polres Majalengka AKP Jaja Gardaja di Majalengka, Rabu.
Jaja menuturkan kejadian keracunan masal itu terjadi sekitar pukul 09.00 WIB, di mana 29 warga itu mengalami mual dan muntah setelah memakan makanan yang dijual pedagang keliling.
Menurutnya makanan yang diduga menyebabkan keracunan massal, yaitu nasi uduk, soto dan gorengan. Makanan itu merupakan titipan dari warga lainnya.
"Gejala yang dirasakan warga setelah makan, yaitu pusing, mual-mual dan muntah. Dan semua warga yang mengalami keracunan telah dibawa ke Puskesmas terdekat," ujarnya.
Dari 29 warga yang mengalami keracunan 16 orang di antaranya terpaksa dirawat di Puskesmas, karena masih dalam tahap penyembuhan.
Pihak Puskesmas lanjut Jaja telah mengirimkan sampel makanan yang diduga penyebab keracunan ke laboratorium Kabupaten Majalengka.
"Dari keterangan dokter yang bertugas di Puskesmas memang warga mengalami keracunan setelah makan jajanan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019