Ratusan pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, Jawa Barat, melaksanakan shalat istisqa,  kemudian dilanjutkan doa bersama memohon kepada Allah swt segera diturunkan hujan untuk mengakhiri bencana kekeringan akibat kemarau yang melanda sebagian besar wilayah setempat.

"Kita berharap doa ini dikabulkan oleh Allah swt dengan segera menurunkan hujan yang penuh berkah dan bermanfaat bagi kita semua," kata Bupati Garut Rudy Gunawan usai pelaksanaan doa bersama di Lapangan Sekretariat Daerah Garut, Selasa.

Kegiatan doa bersama itu dipimpin KH Aceng Abdul Rohman dari Pondok Pesantren Al-Masaadah Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut dengan jamaah dari sejumlah PNS dan kalangan pejabat Pemkab Garut.

Bupati menyampaikan, musim kemarau telah menimbulkan areal pertanian dan kebun warga dilanda kekeringan hingga menyebabkan tanah tidak produktif.

Kemarau yang sudah terjadi sejak beberapa bulan itu, kata dia, tidak hanya lahan pertanian menjadi kering, tetapi masyarakat juga sudah kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan hidup sehari-hari.

"Hujan yang sudah beberapa bulan ini tidak pernah turun di Kabupaten Garut berakibat Garut kekeringan, dan ini berdampak kepada masyarakat petani di Kabupaten Garut saat ini serta kekurangan air," katanya.

Ia mengimbau, masyarakat Garut dan jajaran pegawai Pemkab Garut untuk menggelar shalat istisqa dan berdoa agar hujan segera turun di Garut.

Ia berharap, setelah turun hujan masyarakat tidak lagi kesulitan air bersih, terutama petani dapat kembali beraktivitas dan mendapatkan penghasilan dari bertani.

"Para petani Garut sangat membutuhkan air untuk bercocok tanam," katanya.

Baca juga: Pemkab Garut segera manfaatkan 20 sumber mata air baru

Baca juga: Petani di Garut menganggur dampak musim kemarau


 

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Feri Purnama


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019