Gelandang asing Persib Bandung Omid Nazari menyatakan kekerasan di dalam sepak bola sudah seharusnya dihilangkan dan tidak boleh ada lagi korban akibat fanatisme buta.
"Saya hanya ingin bermain bola, bermain bagus dan membuat penonton menikmati permainan. Saya tidak suka. Ini sangat tidak layak di sepakbola. Hal seperti ini harus dijauhkan dari dunia sepakbola," ujar Omid seperti dikutip di situs resmi klub, Minggu.
Omid merupakan satu dari dua pemain Persib yang terluka akibat terkena serpihan kaca ketika mendapat serangan dari sekelompok orang tak dikenal.
Bus yang ditumpangi pemain serta ofisial Maung Bandung dilempari batu ketika akan masuk ke gerbang tol Sentul sesuai pertandingan melawan Tira Persikabo, Sabtu (15/9) malam.
Omid sangat menyesalkan insiden penyerangan itu, yang juga menyebabkan rekan satu timnya Febri Hariyadi terluka di bagian kepalanya. Baginya, ini merupakan insiden pertama kali selama berkarier di dunia sepakbola profesional.
Usai mendapatkan perawatan dan pelipisnya mesti dijahit, kini kondisi Omid Nazari sudah membaik.
"Saya kira ini sudah lebih baik, dan ini sudah beristirahat di rumah. Terima kasih untuk semua doa yang diberikan, saya baik-baik saja," kata pemain kelahiran Swedia keturunan Filipina itu.
Pria berkebangsaan Iran itu juga mengajak seluruh suporter di Indonesia agar bisa memahami arti sesungguhnya dari sebuah pertandingan sepakbola, yang tak boleh lepas dari nilai sportivitas.
"Sepakbola adalah tentang mempertemukan semua orang secara bersama-sama dan membuat semuanya bisa menikmati sebuah pertandingan," katanya.
Ia berharap tindak kekerasan dalam lingkungan sepakbola dapat segera berakhir. Sebab, sejatinya sepakbola adalah sebuah pertandingan olahraga yang bisa menghibur dan membahagiakan siapapun yang menyaksikannya.
"Saya baik-baik saja dan beruntungnya tak ada lagi yang terluka. Tolong hentikan kekerasan ini," katanya.
Baca juga: Manajer Persib minta bobotoh tidak terprovokasi insiden lempar batu
Baca juga: Dua pemain Persib terluka kena lemparan batu
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Saya hanya ingin bermain bola, bermain bagus dan membuat penonton menikmati permainan. Saya tidak suka. Ini sangat tidak layak di sepakbola. Hal seperti ini harus dijauhkan dari dunia sepakbola," ujar Omid seperti dikutip di situs resmi klub, Minggu.
Omid merupakan satu dari dua pemain Persib yang terluka akibat terkena serpihan kaca ketika mendapat serangan dari sekelompok orang tak dikenal.
Bus yang ditumpangi pemain serta ofisial Maung Bandung dilempari batu ketika akan masuk ke gerbang tol Sentul sesuai pertandingan melawan Tira Persikabo, Sabtu (15/9) malam.
Omid sangat menyesalkan insiden penyerangan itu, yang juga menyebabkan rekan satu timnya Febri Hariyadi terluka di bagian kepalanya. Baginya, ini merupakan insiden pertama kali selama berkarier di dunia sepakbola profesional.
Usai mendapatkan perawatan dan pelipisnya mesti dijahit, kini kondisi Omid Nazari sudah membaik.
"Saya kira ini sudah lebih baik, dan ini sudah beristirahat di rumah. Terima kasih untuk semua doa yang diberikan, saya baik-baik saja," kata pemain kelahiran Swedia keturunan Filipina itu.
Pria berkebangsaan Iran itu juga mengajak seluruh suporter di Indonesia agar bisa memahami arti sesungguhnya dari sebuah pertandingan sepakbola, yang tak boleh lepas dari nilai sportivitas.
"Sepakbola adalah tentang mempertemukan semua orang secara bersama-sama dan membuat semuanya bisa menikmati sebuah pertandingan," katanya.
Ia berharap tindak kekerasan dalam lingkungan sepakbola dapat segera berakhir. Sebab, sejatinya sepakbola adalah sebuah pertandingan olahraga yang bisa menghibur dan membahagiakan siapapun yang menyaksikannya.
"Saya baik-baik saja dan beruntungnya tak ada lagi yang terluka. Tolong hentikan kekerasan ini," katanya.
Baca juga: Manajer Persib minta bobotoh tidak terprovokasi insiden lempar batu
Baca juga: Dua pemain Persib terluka kena lemparan batu
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019