Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar meminta Bobotoh, sebutan pendukung Maung Bandung, untuk tidak terprovokasi perihal insiden pelemparan batu oleh sekelompok massa tak dikenal yang membuat dua pemainnya terluka.
"Cukup, jangan ada saling balas karena tidak akan ada ujungnya. Jangan dibalas, biarkan saja. Biar yang jahat sama kita menjadi malu," ujar Umuh seperti dikutip di situs resmi klub, Minggu.
Umuh menyayangkan aksi sekelompok massa tak dikenal yang melakukan pelemparan batu terhadap bus Persib usai timnya berlaga melawan Tira Persikabo di Stadion Pakansari Cibinong, Kabupaten Bogor, Sabtu (14/9) malam.
Ketika akan menuju ke gerbang tol Sentul, bus yang ditumpangi pemain dan ofisial diserang oleh lemparan batu. Omid Nazari dan Febri Hariyadi menjadi korban atas penyerangan itu.
"Saya sebetulnya tidak menduga kejadian ini. Namanya orang jahat, pasti selalu ada cara untuk membuat celaka orang," kata dia.
Ia juga menyesalkan kinerja panitia pelaksana pertandingan yang tidak bisa mengantisipasi dan melakukan pengamanan terhadap tim tamu.
"Cuma saya menyayangkan sama panpel. Harusnya panpel yang lebih aktif dan cekatan meminta (penambahan personel pengamanan). Selanjutnya silakan saja tanyakan ke panpel," kata dia.
Omid Nazari mengalami luka cukup serius, bahkan ia harus dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penangan medis.
Sementara Febri Hariyadi seperti dalam unggahan Instagram resmi Persib, pelipisnya mengeluarkan darah.
Pemain Persib lainnya, Erwin Ramdhani, sempat menyaksikan kejadian tersebut. Menurutnya ada sekelompok massa yang telah menunggu kedatangan bus Persib dan langsung melakukan penyerangan.
"Ada orang pakai baju atau jaket abu-abu. Dia nunggu di trotoar sebelah kanan. Saya lihat pas dia lempar dan lari setelah melempar batunya," ujar Erwin.
Baca juga: Dua pemain Persib terluka kena lemparan batu
Baca juga: Tanggapi soal kericuhan, pelatih Tira Persikabo minta suporter lebih tertib
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Cukup, jangan ada saling balas karena tidak akan ada ujungnya. Jangan dibalas, biarkan saja. Biar yang jahat sama kita menjadi malu," ujar Umuh seperti dikutip di situs resmi klub, Minggu.
Umuh menyayangkan aksi sekelompok massa tak dikenal yang melakukan pelemparan batu terhadap bus Persib usai timnya berlaga melawan Tira Persikabo di Stadion Pakansari Cibinong, Kabupaten Bogor, Sabtu (14/9) malam.
Ketika akan menuju ke gerbang tol Sentul, bus yang ditumpangi pemain dan ofisial diserang oleh lemparan batu. Omid Nazari dan Febri Hariyadi menjadi korban atas penyerangan itu.
"Saya sebetulnya tidak menduga kejadian ini. Namanya orang jahat, pasti selalu ada cara untuk membuat celaka orang," kata dia.
Ia juga menyesalkan kinerja panitia pelaksana pertandingan yang tidak bisa mengantisipasi dan melakukan pengamanan terhadap tim tamu.
"Cuma saya menyayangkan sama panpel. Harusnya panpel yang lebih aktif dan cekatan meminta (penambahan personel pengamanan). Selanjutnya silakan saja tanyakan ke panpel," kata dia.
Omid Nazari mengalami luka cukup serius, bahkan ia harus dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penangan medis.
Sementara Febri Hariyadi seperti dalam unggahan Instagram resmi Persib, pelipisnya mengeluarkan darah.
Pemain Persib lainnya, Erwin Ramdhani, sempat menyaksikan kejadian tersebut. Menurutnya ada sekelompok massa yang telah menunggu kedatangan bus Persib dan langsung melakukan penyerangan.
"Ada orang pakai baju atau jaket abu-abu. Dia nunggu di trotoar sebelah kanan. Saya lihat pas dia lempar dan lari setelah melempar batunya," ujar Erwin.
Baca juga: Dua pemain Persib terluka kena lemparan batu
Baca juga: Tanggapi soal kericuhan, pelatih Tira Persikabo minta suporter lebih tertib
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019