Majelis Tarbiyah Wanaraja membagikan seribuan ekor ayam kampung kepada warga dalam rangka menyambut 1 Muharam atau Tahun Baru Islam 1441 Hijriyah di Bojong, Kecamatan Wanaraja, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Jumat.
Pimpinan Majelis Tarbiyah Wanaraja KH Benghan Syarifudin mengatakan, ada sekitar 1.500 ekor ayam kampung dengan kualitas bagus dan sehat yang disiapkan untuk memenuhi kebutuhan gizi pangan warga atau bisa diternak kembali untuk memulai usaha.
"Ayam yang kami siapkan ada 1.500 ekor. Ayam ini dibagikan untuk memotivasi mereka tentang kebutuhan diri," kata Benghan di sela-sela acara pengajian menyambut 1 Muharam 1441 Hijriyah.
Ia menuturkan, ayam kampung itu diberikan gratis kepada masyarakat Garut untuk dinikmati sebagai kebutuhan pangan atau dapat diternak kembali sehingga ayamnya menjadi banyak atau beranak pinak.
Menurut dia, pemberian ayam itu merupakan upaya memberi semangat kepada masyarakat agar bisa melakukan upaya memenuhi kebutuhan hidup dengan berwirausaha.
"Ada pekerjaan-pekerjaan yang arahnya ke bisnis untuk memenuhi kebutuhan kita," katanya.
Ia menyampaikan, perayaan Tahun Baru Islam tidak hanya menggelar pembagian ayam kampung gratis, tetapi ada juga pembagian paket kebutuhan pokok pangan kepada masyarakat.
Ia menyebutkan, ada 7.500 paket kebutuhan pangan dan juga menyiapkan makan untuk warga yang ikut serta menyambut 1 Muharam 1441 Hijriyah di Majelis Tarbiyah Wanaraja.
"Kami siapkan paket sembako dan juga nasi bungkus untuk warga," katanya.
Kegiatan yang rutin diselenggarakan setiap tahun itu selalu disambut antusias warga yang datang dari berbagai daerah di Garut, bahkan ada juga dari luar kota yang sengaja datang secara berjamaah menggunakan bus.
Benghan menyampaikan, tema perayaan Tahun Baru Islam 1441 Hijriyah adalah "Nyaho, Bisa, Boga," artinya tahu secara ilmu dan pengetahuan, bisa yakni memiliki kemampuan dan boga yaitu bahasa Sunda yang artinya punya secara materi.
"Artinya tahu, bisa, punya. Punya kemampuan materi," katanya.
Sebelumnya, acara tahunan itu diawali dengan menggelar konvoi menggunakan kendaraan roda empat maupun roda dua dengan menyusuri sejumlah ruas jalan.
Selesai konvoi dan menggelar bakti sosial, jamaah Majelis Tarbiyah Wanaraja menggelar pengajian hingga pergantian malam secara berjamaah di masjid majelis tersebut.
Baca juga: Koperasi Digital dorong pertumbuhan ekonomi Garut melalui koperasi digital
Baca juga: Jamaah Tarbiyah Doa Bersama Untuk Banjir Garut
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
Pimpinan Majelis Tarbiyah Wanaraja KH Benghan Syarifudin mengatakan, ada sekitar 1.500 ekor ayam kampung dengan kualitas bagus dan sehat yang disiapkan untuk memenuhi kebutuhan gizi pangan warga atau bisa diternak kembali untuk memulai usaha.
"Ayam yang kami siapkan ada 1.500 ekor. Ayam ini dibagikan untuk memotivasi mereka tentang kebutuhan diri," kata Benghan di sela-sela acara pengajian menyambut 1 Muharam 1441 Hijriyah.
Ia menuturkan, ayam kampung itu diberikan gratis kepada masyarakat Garut untuk dinikmati sebagai kebutuhan pangan atau dapat diternak kembali sehingga ayamnya menjadi banyak atau beranak pinak.
Menurut dia, pemberian ayam itu merupakan upaya memberi semangat kepada masyarakat agar bisa melakukan upaya memenuhi kebutuhan hidup dengan berwirausaha.
"Ada pekerjaan-pekerjaan yang arahnya ke bisnis untuk memenuhi kebutuhan kita," katanya.
Ia menyampaikan, perayaan Tahun Baru Islam tidak hanya menggelar pembagian ayam kampung gratis, tetapi ada juga pembagian paket kebutuhan pokok pangan kepada masyarakat.
Ia menyebutkan, ada 7.500 paket kebutuhan pangan dan juga menyiapkan makan untuk warga yang ikut serta menyambut 1 Muharam 1441 Hijriyah di Majelis Tarbiyah Wanaraja.
"Kami siapkan paket sembako dan juga nasi bungkus untuk warga," katanya.
Kegiatan yang rutin diselenggarakan setiap tahun itu selalu disambut antusias warga yang datang dari berbagai daerah di Garut, bahkan ada juga dari luar kota yang sengaja datang secara berjamaah menggunakan bus.
Benghan menyampaikan, tema perayaan Tahun Baru Islam 1441 Hijriyah adalah "Nyaho, Bisa, Boga," artinya tahu secara ilmu dan pengetahuan, bisa yakni memiliki kemampuan dan boga yaitu bahasa Sunda yang artinya punya secara materi.
"Artinya tahu, bisa, punya. Punya kemampuan materi," katanya.
Sebelumnya, acara tahunan itu diawali dengan menggelar konvoi menggunakan kendaraan roda empat maupun roda dua dengan menyusuri sejumlah ruas jalan.
Selesai konvoi dan menggelar bakti sosial, jamaah Majelis Tarbiyah Wanaraja menggelar pengajian hingga pergantian malam secara berjamaah di masjid majelis tersebut.
Baca juga: Koperasi Digital dorong pertumbuhan ekonomi Garut melalui koperasi digital
Baca juga: Jamaah Tarbiyah Doa Bersama Untuk Banjir Garut
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019