Ketua Rombongan Haji Malaysia 1440H Dato Sri Syed Saleh Syed Abdul Rahman memuji pengelolaan pelayanan haji Indonesia dan menyatakan ingin bertukar pengalaman mengenai manajemen pelayanan haji dengan Indonesia.
"Saya amat kagum sekali, karena dengan jumlah jamaah yang begitu besar, hampir 231 ribu, berbanding dengan Malaysia yang hanya 30 ribu, tapi bisa begitu dikendalikan dengan begitu tersusun, sistematik," kata Dato Sri Syed Saleh di Mekkah, Rabu.
Ia menambahkan, jamaah haji Indonesia pun tertib dan disiplin selama menunaikan ibadah haji.
"Jamaah Indonesia punya ilmu secukupnya, dan dari segi ibadah haji mereka sungguh teratur dan tidak menimbulkan perkara-perkara yang tidak diingini," katanya.
Menurut dia, Pemerintah Malaysia ingin terus bekerja sama dan bertukar informasi mengenai penyelenggaraan haji dengan pemerintah Indonesia, termasuk yang berkenaan dengan pengelolaan pelayanan kesehatan, bimbingan ibadah haji, dan penggunaan teknologi informasi dalam pelayanan haji.
Dalam beberapa tahun terakhir, ia melanjutkan, Tabung Haji Malaysia rutin mengadakan pertemuan dengan Misi Haji Indonesia guna bertukar informasi mengenai penyelenggaraan pelayanan haji.
Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia terbuka untuk berbagi informasi mengenai pelayanan haji dengan negara lain.
Pemerintah Indonesia, menurut dia, terus melakukan inovasi dalam penyelenggaraan pelayanan haji. Dalam bidang bimbingan ibadah misalnya, selain menempatkan pembimbing ibadah di setiap kelompok terbang, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) juga menghadirkan konsultan dan pembimbing ibadah di setiap sektor pemondokan jamaah haji yang ada di Mekkah dan Madinah.
"Ini agar jamaah dapat lebih dekat bila ingin melakukan konsultasi ibadah," kata Sri Ilham.
Sejak beberapa tahun lalu, ia melanjutkan, pemerintah juga menyediakan aplikasi Haji Pintar yang bisa dimanfaatkan jamaah untuk mendapatkan berbagai informasi mengenai ibadah haji.
"Haji Pintar ini dapat dimanfaatkan oleh jamaah haji Indonesia untuk mencari informasi-informasi tentang penyelenggaraan ibadah haji, mulai dari rute bus, pemondokan, manasik, dan sebagainya," kata Sri Ilham.
Sri Ilham pun mengapresiasi kegiatan rutin yang dilakukan oleh Tabung Haji Malaysia dan Misi Haji Indonesia.
Dalam pertemuan terkini Tabung Haji Malaysia dan Misi Haji Indonesia, hadir pula Ketua PPIH Arab Saudi Endang Jumali, Direktur Pengelolaan Dana Haji Maman Saefuloh, Kepala Daerah Kerja Mekkah Subhan Cholid, dan Kepala Bidang Bina Petugas PPIH Affan Rangkuti.
Pada akhir paparannya dalam pertemuan itu, Sri Ilham membacakan pantun: "Melancong ke Kuala Trengganu Kota Jiran tetangga. Hendak Menengok Masjid Kristal yang elok beruntai. Alhamdulillah awak sampaikan pada Tabung Haji Malaysia. Semakin kuat hubungan Indonesia Malaysia silaturrahim tentang urusan haji."
Dato Sri Syed Saleh pun membalasnya dengan pantun: "Pergi ke pasar membeli pepaya. Pepaya di beli di pasar Kakiyah. Hubungan yang baik Malaysia Indonesia, semoga berkekalan dan dapat rapatkan ukhuwah".
Baca juga: Antrean berhaji di Turki 25 tahun dan biayanya lebih mahal
Baca juga: Pemkab Purwakarta siapkan kendaraan dinas antarkan jamaah haji pulang ke rumah
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Saya amat kagum sekali, karena dengan jumlah jamaah yang begitu besar, hampir 231 ribu, berbanding dengan Malaysia yang hanya 30 ribu, tapi bisa begitu dikendalikan dengan begitu tersusun, sistematik," kata Dato Sri Syed Saleh di Mekkah, Rabu.
Ia menambahkan, jamaah haji Indonesia pun tertib dan disiplin selama menunaikan ibadah haji.
"Jamaah Indonesia punya ilmu secukupnya, dan dari segi ibadah haji mereka sungguh teratur dan tidak menimbulkan perkara-perkara yang tidak diingini," katanya.
Menurut dia, Pemerintah Malaysia ingin terus bekerja sama dan bertukar informasi mengenai penyelenggaraan haji dengan pemerintah Indonesia, termasuk yang berkenaan dengan pengelolaan pelayanan kesehatan, bimbingan ibadah haji, dan penggunaan teknologi informasi dalam pelayanan haji.
Dalam beberapa tahun terakhir, ia melanjutkan, Tabung Haji Malaysia rutin mengadakan pertemuan dengan Misi Haji Indonesia guna bertukar informasi mengenai penyelenggaraan pelayanan haji.
Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia terbuka untuk berbagi informasi mengenai pelayanan haji dengan negara lain.
Pemerintah Indonesia, menurut dia, terus melakukan inovasi dalam penyelenggaraan pelayanan haji. Dalam bidang bimbingan ibadah misalnya, selain menempatkan pembimbing ibadah di setiap kelompok terbang, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) juga menghadirkan konsultan dan pembimbing ibadah di setiap sektor pemondokan jamaah haji yang ada di Mekkah dan Madinah.
"Ini agar jamaah dapat lebih dekat bila ingin melakukan konsultasi ibadah," kata Sri Ilham.
Sejak beberapa tahun lalu, ia melanjutkan, pemerintah juga menyediakan aplikasi Haji Pintar yang bisa dimanfaatkan jamaah untuk mendapatkan berbagai informasi mengenai ibadah haji.
"Haji Pintar ini dapat dimanfaatkan oleh jamaah haji Indonesia untuk mencari informasi-informasi tentang penyelenggaraan ibadah haji, mulai dari rute bus, pemondokan, manasik, dan sebagainya," kata Sri Ilham.
Sri Ilham pun mengapresiasi kegiatan rutin yang dilakukan oleh Tabung Haji Malaysia dan Misi Haji Indonesia.
Dalam pertemuan terkini Tabung Haji Malaysia dan Misi Haji Indonesia, hadir pula Ketua PPIH Arab Saudi Endang Jumali, Direktur Pengelolaan Dana Haji Maman Saefuloh, Kepala Daerah Kerja Mekkah Subhan Cholid, dan Kepala Bidang Bina Petugas PPIH Affan Rangkuti.
Pada akhir paparannya dalam pertemuan itu, Sri Ilham membacakan pantun: "Melancong ke Kuala Trengganu Kota Jiran tetangga. Hendak Menengok Masjid Kristal yang elok beruntai. Alhamdulillah awak sampaikan pada Tabung Haji Malaysia. Semakin kuat hubungan Indonesia Malaysia silaturrahim tentang urusan haji."
Dato Sri Syed Saleh pun membalasnya dengan pantun: "Pergi ke pasar membeli pepaya. Pepaya di beli di pasar Kakiyah. Hubungan yang baik Malaysia Indonesia, semoga berkekalan dan dapat rapatkan ukhuwah".
Baca juga: Antrean berhaji di Turki 25 tahun dan biayanya lebih mahal
Baca juga: Pemkab Purwakarta siapkan kendaraan dinas antarkan jamaah haji pulang ke rumah
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019