PT Kao Indonesia mengajak generasi muda untuk lebih peduli dan kecintaan terhadap lingkungan hidup dengan cara menggelar Pameran Lukisan Anak Indonesia dengan tema "Let’s Eco Together, Bersama Ayo Ramah Lingkungan" yang bekerja sama dengan Saung Angklung Udjo, Bandung.

Pameran lukisan yang berlangsung dari Senin, tanggal 19 sampai 25 Agustus 2019 ini menghadirkan berbagai program seperti talkshow, EcoBrick Workshop dan pameran lukisan puluhan karya lukis terbaik anak Indonesia.

Senior Manager Corporate Communications Kao Indonesia Johny Lay mengatakan antusiasme anak Indonesia untuk lomba melukis yang dilakukan oleh Kao sejak tahun 2010 setiap tahunnya sangat besar.

"Melalui kegiatan ini, kami ingin mengajak tidak hanya generasi muda sebagai penerus tapi juga lebih banyak orang untuk mulai dan terus peduli dengan lingkungan lewat pesan yang ada pada lukisan dari anak-anak Indonesia," kata dia.

Johny mengatakan Kao Indonesia menyelenggarakan Lomba Melukis Lingkungan Internasional Kao sejak tahun 2010 sebagai salah satu wujud komitmen dan kontribusi Kao Indonesia untuk lingkungan yang lebih baik.

Ia menuturkan dengan mengajak anak-anak usia 6-15 tahun dari seluruh dunia untuk membuat lukisan yang menggambarkan langkah kecil yang dapat dilakukan setiap hari, menuliskan mimpi serta harapan untuk kebaikan lingkungan dan bumi.

"Karena Kao percaya bahwa anak-anak adalah agent of change dan kunci masa depan untuk bumi yang lebih baik," kata dia.

Indonesia juara

Pada tahun 2018 lalu, Indonesia mengirimkan 4.379 lukisan (35 persen) dari total 12.563 yang diterima Kao Global (Jepang) dari seluruh dunia. Dan dua anak Indonesia Farhan (Sidoarjo) dan Sherly (Bekasi) berhasil menjadi pemenang dalam kategori “Kao Prize” dan menerima penghargaan langsung di Tokyo, Jepang.

Untuk saat ini Lomba melukis Lingkungan Kao Internasional untuk anak-anak ke-10 telah dibuka dan waktu penerimaan lukisan diperpanjang sampai 30 Agustus 2019, untuk informasi detail terkait mekanisme perlombaan dapat langsung mengunjungi halaman website perusahaan www.kao.com/id.

Sementara itu, guru seni lukis dan pendiri sanggar seni Ananda Visual Art School Dr Yanty Hardi Saputra mengatakan seni terutama seni lukis adalah Bahasa universal.

Yanty mengatakan di tengah isu global tentang lingkungan yang terjadi saat ini, perilaku ramah lingkungan harus sudah mulai diinternalisasikan untuk generasi penerus yaitu mulai dari anak-anak.

"Peran kami sebagai tenaga pengajar di bidang seni, tidak hanya mengajarkan terkait dengan teknis menggambar dan mengasah kemampuan anak saja tapi juga menginternalisasikan nilai-nilai ramah lingkungan melalui pengajaran yang kami berikan," kata dia.***3***
 

Pewarta: ASJ

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019