Jamaah haji Indonesia berpeluang untuk bisa menikmati tenda bertingkat di Mina mulai musim haji tahun 2020 sebagai salah satu inovasi Pemerintah Arab Saudi yang sudah mulai diujicobakan tahun 2019 ini.
Duta Besar RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel di Jeddah, Ahad mengatakan tahun ini Otoritas Haji Arab Saudi telah mengujicobakan tenda bertingkat di Mina untuk jamaah haji dari negara-negara Teluk, seperti Uni Emirat Arab, Oman, Yaman, dan Bahrain.
"Sekarang masih eksperimen, kalau ini ada 'feedback' dan sukses, tahun depan akan digunakan untuk perkemahan tenda Indonesia," katanya.
Selama ini kawasan Mina saat musim haji memang menjadi titik krusial tersendiri karena daya tampungnya yang terbatas. Di sisi lain jumlah jamaah terus bertambah.
Meski begitu, Pemerintah Arab Saudi terus berupaya mencari jalan keluar dengan meningkatkan daya tampung Mina, sebagai lokasi mabit (berdiam diri) jamaah haji ketika melempar jumrah.
Salah satu yang tengah dilakukan adalah dengan membangun tenda-tenda bertingkat di Mina.
"Mina akan dibangun dengan tenda bertingkat, dengan ruang per orang 2 meter persegi," katanya.
Selama ini ruang bagi jaaah di tenda-tenda Mina saat ini tak lebih 0,8 meter persegi sehingga kerap kali terjadi penumpukan jemaah di tenda-tenda Mina.
“Pemerintah Arab Saudi paham betul ini adalah kesulitan yang harus diselesaikan," ujarnya.
Soal wacana tenda bertingkat di Mina ini juga merupakan salah satu usulan Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin kepada otoritas penyelenggaraan haji Arab Saudi.
Dalam pertemuan dengan Menteri Haji Arab Saudi dan Gubernur Mekah beberapa waktu lalu, Lukman menyampaikan cara meningkatkan daya tampung di Mina adalah dengan membangun tenda bertingkat.
"Saya meminta penambahan daya tampung tenda-tenda dan toilet di Mina bagi jemaah Indonesia, dengan cara meningkatkan bangunan tenda dan toilet," kata Menag kepada Gubernur Mekah, Khalid al Faisal bin Abdulaziz, pada pertemuan hari Senin (12/8) 2019.
Menurut Lukman, tidak ada cara lain untuk meningkatkan kapasitas daya tampung jamaah di Mina, selain membuat tenda bertingkat. Perluasan Mina ke samping atau horizontal tidak mungkin dilakukan, mengingat syariatnya wilayah Mina ada batasannya yang ketat.
"Karena orang tinggal di luar Mina itu menjadi tidak sah dalam kaitan peribadatan haji ini," katanya.
Baca juga: Kepulangan kloter I jamaah haji Jawa Barat disambut Sekda Daud Achmad
Baca juga: Jamaah haji kloter pertama tiba di Tanah Air
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
Duta Besar RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel di Jeddah, Ahad mengatakan tahun ini Otoritas Haji Arab Saudi telah mengujicobakan tenda bertingkat di Mina untuk jamaah haji dari negara-negara Teluk, seperti Uni Emirat Arab, Oman, Yaman, dan Bahrain.
"Sekarang masih eksperimen, kalau ini ada 'feedback' dan sukses, tahun depan akan digunakan untuk perkemahan tenda Indonesia," katanya.
Selama ini kawasan Mina saat musim haji memang menjadi titik krusial tersendiri karena daya tampungnya yang terbatas. Di sisi lain jumlah jamaah terus bertambah.
Meski begitu, Pemerintah Arab Saudi terus berupaya mencari jalan keluar dengan meningkatkan daya tampung Mina, sebagai lokasi mabit (berdiam diri) jamaah haji ketika melempar jumrah.
Salah satu yang tengah dilakukan adalah dengan membangun tenda-tenda bertingkat di Mina.
"Mina akan dibangun dengan tenda bertingkat, dengan ruang per orang 2 meter persegi," katanya.
Selama ini ruang bagi jaaah di tenda-tenda Mina saat ini tak lebih 0,8 meter persegi sehingga kerap kali terjadi penumpukan jemaah di tenda-tenda Mina.
“Pemerintah Arab Saudi paham betul ini adalah kesulitan yang harus diselesaikan," ujarnya.
Soal wacana tenda bertingkat di Mina ini juga merupakan salah satu usulan Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin kepada otoritas penyelenggaraan haji Arab Saudi.
Dalam pertemuan dengan Menteri Haji Arab Saudi dan Gubernur Mekah beberapa waktu lalu, Lukman menyampaikan cara meningkatkan daya tampung di Mina adalah dengan membangun tenda bertingkat.
"Saya meminta penambahan daya tampung tenda-tenda dan toilet di Mina bagi jemaah Indonesia, dengan cara meningkatkan bangunan tenda dan toilet," kata Menag kepada Gubernur Mekah, Khalid al Faisal bin Abdulaziz, pada pertemuan hari Senin (12/8) 2019.
Menurut Lukman, tidak ada cara lain untuk meningkatkan kapasitas daya tampung jamaah di Mina, selain membuat tenda bertingkat. Perluasan Mina ke samping atau horizontal tidak mungkin dilakukan, mengingat syariatnya wilayah Mina ada batasannya yang ketat.
"Karena orang tinggal di luar Mina itu menjadi tidak sah dalam kaitan peribadatan haji ini," katanya.
Baca juga: Kepulangan kloter I jamaah haji Jawa Barat disambut Sekda Daud Achmad
Baca juga: Jamaah haji kloter pertama tiba di Tanah Air
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019