Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil atau Emil meminta kepada seluruh warga agar tidak menyebarkan hoaks terkait peristiwa erupsi Gunung Tangkuban Parahu, di Kabupaten Bandung Barat agar tidak membuat panik masyarakat.
"Mohon untuk tidak gampang share informasi yang hoaks, cari sumber berita resmi. Pastikan berita itu benar. Kita berdoa semoga erupsinya tidak membesar dan membahayakan," kata Gubernur Emil dalam siaran persnya di Bandung, Sabtu.
Orang nomor satu di Provinsi Jawa Barat ini mengimbau masyarakat waspada dan tidak panik terkait erupsi Gunung Tangkuban Perahu dan pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait.
“Saya mendapati kabar tentang situasi Tangkuban Perahu, erupsi lokal tapi asapnya mulai terasa ke Lembang. Saya sudah koordinasi BNPB minta untuk berkoordinasi dengan level desa, lurah, kecamatan. Safety harus diutamakan,” katanya.
Emil juga meminta wisatawan dan masyarakat untuk tidak mendekati gunung Tangkuban Perahu. Selain itu, dia juga memperingatkan masyarakat untuk tidak menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya.
“Harap bersabar dulu dan saya minta untuk tidak panik,” katanya.
Sementara itu, warga Lembang, Kabupaten Bandung Barat yang letaknya berada di sekitar Gunung Tangkuban Parahu juga sempat khawatir dengan hoaks yang ada di media sosial tentang erupsi Gunung Tangkuban Parahu.
"Kami sebagai orang Lembang mah tidak panik saat kejadian, nah yang bikin panik itu ketika buka handphone, cek grup WA itu banyak sekali informasi tidak benar soal erupsi Tangkuban Parahu. Kalau dibiarkan terus khawatir warga jadi takut padahal alhamdulillah sejauh ini aman kok kondisinya," kata A Rika Rachmawati warga Desa Gudang Kahuripan, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
Rika yang rumahnya berjarak sekitar 10 km dari Gunung Tangkuban Parahu memastikan aktivitas warga Lembang berjalan normal pasca erupsi pada Jumat.
"Kalau di tempat saya aktivitas warga seperti biasa, cuma anak-anak saja yang terlihat sepi. Biasanya mereka main di luar rumah tapi hari ini sepi. Mungkin para ibu khawatir lebih ke aspek kesehatan anak," kata Rika.
Baca juga: PVMBG minta warga waspadai embusan gas vulkanik Tangkuban Parahu
Baca juga: Polda Jabar tutup kawasan Tangkuban Perahu tiga hari
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Mohon untuk tidak gampang share informasi yang hoaks, cari sumber berita resmi. Pastikan berita itu benar. Kita berdoa semoga erupsinya tidak membesar dan membahayakan," kata Gubernur Emil dalam siaran persnya di Bandung, Sabtu.
Orang nomor satu di Provinsi Jawa Barat ini mengimbau masyarakat waspada dan tidak panik terkait erupsi Gunung Tangkuban Perahu dan pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait.
“Saya mendapati kabar tentang situasi Tangkuban Perahu, erupsi lokal tapi asapnya mulai terasa ke Lembang. Saya sudah koordinasi BNPB minta untuk berkoordinasi dengan level desa, lurah, kecamatan. Safety harus diutamakan,” katanya.
Emil juga meminta wisatawan dan masyarakat untuk tidak mendekati gunung Tangkuban Perahu. Selain itu, dia juga memperingatkan masyarakat untuk tidak menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya.
“Harap bersabar dulu dan saya minta untuk tidak panik,” katanya.
Sementara itu, warga Lembang, Kabupaten Bandung Barat yang letaknya berada di sekitar Gunung Tangkuban Parahu juga sempat khawatir dengan hoaks yang ada di media sosial tentang erupsi Gunung Tangkuban Parahu.
"Kami sebagai orang Lembang mah tidak panik saat kejadian, nah yang bikin panik itu ketika buka handphone, cek grup WA itu banyak sekali informasi tidak benar soal erupsi Tangkuban Parahu. Kalau dibiarkan terus khawatir warga jadi takut padahal alhamdulillah sejauh ini aman kok kondisinya," kata A Rika Rachmawati warga Desa Gudang Kahuripan, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
Rika yang rumahnya berjarak sekitar 10 km dari Gunung Tangkuban Parahu memastikan aktivitas warga Lembang berjalan normal pasca erupsi pada Jumat.
"Kalau di tempat saya aktivitas warga seperti biasa, cuma anak-anak saja yang terlihat sepi. Biasanya mereka main di luar rumah tapi hari ini sepi. Mungkin para ibu khawatir lebih ke aspek kesehatan anak," kata Rika.
Baca juga: PVMBG minta warga waspadai embusan gas vulkanik Tangkuban Parahu
Baca juga: Polda Jabar tutup kawasan Tangkuban Perahu tiga hari
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019