Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat menyatakan sebanyak 13 kabupaten/kota di provinsi ini terdampak kekeringan akibat musim kemarau tahun 2019.

Kepala Seksi Rehabilitasi dan Rekontruksi BPBD Jawa Barat Budi Budiman Wahyu, Rabu, mengatakan ketiga kabupaten/kota terdampak kekeringan ialah Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Karawang, Kabupaten Subang, Kota Cirebon.

Kemudian Kabupaten Indramayu, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Ciamis, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Garut dan Kabupaten Majalengka.

Budi mengatakan akibat kekeringan musim kemarau juga menyebabkan 14.404 hektare lahan pertanian di Jawa Barat terdampak.

Selain itu, lanjut Budi, sebanyak 14.795 kepala keluarga (KK) di Provinsi Jawa Barat terdampak kekurangan air bersih akibat musim kemarau tahun ini.

Menurut dia, BPBD Provinsi Jawa Barat juga telah berkoordinasi dengan BPBD tingkat kabupaten/kota untuk menyalurkan bantuan 386.600 liter air bersih kepada warga yang kekurangan air bersih.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil atau Emil masih mengkaji terkait rencana penetapan status siaga kekeringan seperti yang diusulkan oleh BPBD Jawa Barat.

"Saya masih mengkaji karena solusi-solusi sudah dilakukan. Dengan para bupati wali kota sudah menggilir (irigasi). Hitungannya harian. Sehari dikelompok tani ini, sehari di itu," kata Gubernur Emil. 

Selain itu, lanjut Emil, PDAM juga sudah bergerak untuk membawa truk-truk air untuk menyusplai air bersih kepada warga terdampak kekeringan.

"Dan ketiga kita juga mengkaji dengan BMKG untuk rekayasa cuaca. Jadi ini sedang kita kerjakan. Jadi tiba-tiba langsung ke stataus itu bukan tidak mungkin, tapi sedang ikhtiar dulu," kata dia.

Pewarta: ASJ

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019