Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Barat memusnahkan narkotika sitaan jenis ganja seberat 240 kg dan sabu seberat 3,5 kg dari hasil pengungkapan kasus bulan April - Juli 2019 pada peringatan Hari Anti Narkotika Internasional 2019 di Halaman Depan Gedung Sate Bandung, Senin.
Kepala BNNP Jawa Barat Sufyan Syarif mengatakan bahwa peredaran narkotika saat ini dilakukan secara masif sehingga harus juga melakukan upaya pencegahan secara masif.
"Jadi tidak boleh lagi main-main dalam pencegahan. Ini bisa dilakukan dengan dimulai dari lingkungan kecil seperti rumah, keluarga, sahabat, dan teman, hal ini sangat efektif memerangi narkoba," kata dia.
Menurut dia, Provinsi Jawa Barat termasuk dalam wilayah yang sangat rentan terhadap masalah narkoba dan karena luas dan jumlah penduduk yang cukup besar.
Selain itu, lanjut dia, saat ini peredaran narkotika juga banyak dilakukan melalui media online, baik pemesanan maupun transaksinya.
"Jadi modus baru itu melalui online, seperti pengungkapan narkotika tembakau gorila beberapa waktu lalu juga modusnya melalui online, itu yang mesan anak muda," kata dia.
Sementara itu, pada momentum tersebut Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga memberikan penghargaan kepada sejumlah pihak yang turut berperan serta memberantas narkoba.
Penghargaan untuk Kategori Instansi Pemerintah diberikan Kompol Salim Azis, AKP Andri Alam Wijaya. AKBP Irfan Nurmansyah, Iptu Yayu Wahyudi, Sondang F Tambunan, Grace Putri Sekar Langit, Rheina Aryda P, Roger Thomas, Peltu Taryana Yusup, Bripka Rohendi dan Mayor Inf Fajar Akhirudin.
Penghargaan untuk Kategori Lingkungan Kerja PT Pertamina Gas Western Java Area dan PT KAI Daop III, Penghargaan Kategori Tokoh Agama H Edi Karman dan Kol (Purn) Dr Manik Ginting.
Penghargaan untuk Kategori Komponen Masyarakat Yayasan Pradita madani Cempaka (PRAMA), HM Rinal Siswadi Kusumah, Brigjen Pol (Purn) Drs Siswandi, Prof DR KH Rahmat Syafei dan klub motor Moonraker.
Penghargaan untuk Kategori Lingkungan Pendidikan Prof Dr Ir H Eddy Jusuf dan Prof. Dr H Mahmud.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
Kepala BNNP Jawa Barat Sufyan Syarif mengatakan bahwa peredaran narkotika saat ini dilakukan secara masif sehingga harus juga melakukan upaya pencegahan secara masif.
"Jadi tidak boleh lagi main-main dalam pencegahan. Ini bisa dilakukan dengan dimulai dari lingkungan kecil seperti rumah, keluarga, sahabat, dan teman, hal ini sangat efektif memerangi narkoba," kata dia.
Menurut dia, Provinsi Jawa Barat termasuk dalam wilayah yang sangat rentan terhadap masalah narkoba dan karena luas dan jumlah penduduk yang cukup besar.
Selain itu, lanjut dia, saat ini peredaran narkotika juga banyak dilakukan melalui media online, baik pemesanan maupun transaksinya.
"Jadi modus baru itu melalui online, seperti pengungkapan narkotika tembakau gorila beberapa waktu lalu juga modusnya melalui online, itu yang mesan anak muda," kata dia.
Sementara itu, pada momentum tersebut Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga memberikan penghargaan kepada sejumlah pihak yang turut berperan serta memberantas narkoba.
Penghargaan untuk Kategori Instansi Pemerintah diberikan Kompol Salim Azis, AKP Andri Alam Wijaya. AKBP Irfan Nurmansyah, Iptu Yayu Wahyudi, Sondang F Tambunan, Grace Putri Sekar Langit, Rheina Aryda P, Roger Thomas, Peltu Taryana Yusup, Bripka Rohendi dan Mayor Inf Fajar Akhirudin.
Penghargaan untuk Kategori Lingkungan Kerja PT Pertamina Gas Western Java Area dan PT KAI Daop III, Penghargaan Kategori Tokoh Agama H Edi Karman dan Kol (Purn) Dr Manik Ginting.
Penghargaan untuk Kategori Komponen Masyarakat Yayasan Pradita madani Cempaka (PRAMA), HM Rinal Siswadi Kusumah, Brigjen Pol (Purn) Drs Siswandi, Prof DR KH Rahmat Syafei dan klub motor Moonraker.
Penghargaan untuk Kategori Lingkungan Pendidikan Prof Dr Ir H Eddy Jusuf dan Prof. Dr H Mahmud.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019