Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, menugaskan komunitas emak-emak untuk mengawasi takaran dan timbangan yang ada di pasar modern dan pasar tradisional sekitar Purwakarta.

"Pengawasan takaran dan timbangan perlu dilakukan, karena itu bagian dari upaya perlindungan konsumen," kata Bupati setempat Anne Ratna Mustika, di Purwakarta, Senin.

Komunitas emak-emak yang terlibat mengawasi takaran dan timbangan itu tergabung dalam "Ceu Tia" (Cek Ukuran Akurasi Timbangan).

"Kenapa harus emak-emak, karena mereka teliti saat membeli sesuatu," katanya.

Bupati berharap dengan adanya komunitas emak-emak diharapkan kecurangan dalam takaran dan timbangan tidak ada lagi. Sehingga masyarakat yang berbelanja merasa aman dan terlindungi.

"Ini bentuk kepedulian dalam memberikan perlindungan kepada masyarakat, minimal menekan kecurangan timbangan," katanya.

Emak-emak yang tergabung dalam Relawan Ceu Tia itu berperan menyosialisasikan serta memberikan pemahaman kepada masyarakat yang akan berbelanja, termasuk kepada para pedagang di pasar.

Sementara Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian Purwakarta, Karliati Djuanda mengatakan relawan Ceu Ati dibentuk untuk mengampanyekan pentingnya timbangan yang pas.

Emak-emak yang berasal dari majelis taklim dan aktivis Ini akan disebar diseluruh pasar di wilayah Purwakarta. 

Baca juga: Jasa Tirta: Air Waduk Jatiluhur lebih cepat menyusut

Baca juga: Suporter 'Budak Oranye Indung Sunda' tiba di GBK sejak pagi

 

Pewarta: M.Ali Khumaini

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019