Koperasi di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, yang berjumlah 1.033 unit masih minim menggunakan pelayanan digital sehingga untuk melayani masyarakat masih dengan cara manual, kata Kabid Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Dinas Koperasi UMKM Perdagangan dan Perindustrian Rosidah.

"Yang menerapkan digitalisasi pelayanan itu masih sangat minim," kata Rosidah di Indramayu, Jumat.

Menurutnya saat ini kebanyakan pengurus koperasi yang tercatat itu masih belum memiliki kemampuan untuk mengoperasikan komputer.

Sehingga pelayanan kepada para anggotanya pun masih tergolong manual dan ini memang perlu perubahan seiring dengan pesatnya teknologi.

"Kita sudah berupaya untuk merubah sumber daya manusianya atau SDM, tapi ini memang memerlukan waktu yang tidak singkat," ujarnya.

Rosidah melanjutkan di Indramayu, kebanyakan yang sudah tahu dengan teknologi itu hanya koperasi besar saja, di mana asetnya juga sudah banyak.

Akan tetapi untuk koperasi kecil belum terlalu bisa memanfaatkan teknologi yang semakin canggih, ini disebabkan tingkat kemampuannya juga rendah.

"Kalau koperasi kecil itu banyak dan juga belum mampu menggunakan teknologi yang ada," ujarnya.

Selain itu dari 1.033 koperasi, baru sekitar 150 yang mempunyai sertifikat nomor induk koperasi, hal ini dikarenakan tidak adanya laporan keuangan tahunan.

Untuk itu lanjut Rosidah pihaknya terus berupaya membenahi SDM koperasi dengan memberikan pelatihan pada setiap tahunnya.

"Meskipun yang datang untuk berlatih juga sangat sedikit, tapi kami terus berupaya berbenah," katanya.

Baca juga: Koperasi Peternak Sapi Cianjur masih kesulitan memenuhi pesanan pabrik

Baca juga: Ridwan Kamil serahkan desain kawasan bisnis tugu koperasi ke kementerian



 

Pewarta: Khaerul Izan

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019