Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat menyatakan sebanyak 29.913 hektare lahan sawah di provinsi ini terdampak kekeringan dan sebanyak 1.682 hektare sawah dinyatakan puso akibat kekeringan pada musim kemarau tahun 2019.

"Yang terdampak kemarau area padi atau sawah mencapai lima persen yakni dari total 596 ribu hektare lahan sawah, sebanyak 29.913 hektare-nya terdampak kekeringan. Paling luas di Indramayu," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat Hendy Jatnika pada acara Jabar Punya Informasi (Japri), di Gedung Sate Bandung, Selasa.

Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, kata Hendy, saat ini telah melakukan sejumlah upaya dengan berbagai pihak untuk meminimalisir dampak kekeringan tersebut sampai musim hujan tiba.

Hendy mengatakan sebagian besar sawah yang terdampak kekeringan adalah sawah tadah hujan atau sawah yang digarap petani dengan menganut kepercayaan "susuganan" (kemungkinan berharap masih ada hujan di musim kemarau). 

"Padahal seharusnya mereka sudah tidak menanam padi, melainkan menanam palawija dan kacang-kacangan yang tidak membutuhkan banyak air," kata dia.

Dia mengatakan daerah yang mengalami kekeringan terluas di antaranya adalah Kabupaten Indramayu yang merupakan kabupaten dengan luas sawah terbesar di Jawa Barat padahal Kabupaten Indramayu bisa mencontoh Kabupaten Karawang yang sejak beberapa tahun lalu tidak pernah mengalami kekeringan lagi.

"Jadi sawah di Kabupaten Karawang itu disiplin terhadap aturan giliran tanam, mereka menanam palawija di saat menjelang kemarau, sudah tidak ada sawah susuganan lagi. Sehingga yang terdampak sudah nol persen di sana," katanya.

Lebih lanjut Hendy mengatakan Provinsi Jawa Barat dengan luas lahan sawah mencapai 932 ribu hektare, biasa memproduksi 12,3 juta ton gabah kering giling atau delapan juta ton beras. 

Dari Januari sampai Juni 2019, menurut dia, telah dipanen empat juta ton beras di Jawa Barat dan kekeringan di musim kemarau tahun ini dinilai tidak akan memengaruhi ketahanan pangan masyarakat.

Dia menambahkan untuk kawasan yang mengalami kemarau terparah sampai pertengahan tahun ini adalah kawasan pantai utara Jawa Barat, khususnya di tujuh kecamatan di tiga kabupaten, yakni Bekasi, Indramayu, dan Karawang. 

"Jadi di tujuh kecamatan ini, hujan tidak turun selama dua bulan penuh," kata dia.***3***

 

Pewarta: ASJ

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019