Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN Jawa Barat, Ahmad Najib Qodratullah mengaku heran dengan kegagalan daerahnya masuk tiga besar di lomba umum Seleksi Tilawatil Qur'an dan Hadits (STQH) tingkat nasional ke XXV, yang berlangsung di kota Pontianak, Kalimantan Barat.

"Saya merasa heran apa yang menyebabkan kegagalan tersebut. Padahal Jawa Barat dikenal memiliki basis - basis pesantren ternama yang tentu memiliki potensi qori/qoriat yang mumpuni," kata Najib sapaanya dalam keterangan persnya,  Sabtu.

Anggota DPR RI Komisi XI ini menilai kegagalan Jabar masuk tiga besar STQH di Pontianak, Kalimantan Barat, harus menjadi 'warning' untuk Gubernur Ridwan Kamil beserta jajaran.

"Apakah ada yang salah dengan sistem ataukah ini hanya kebetulan saja. Tapi saya tidak mau bespekulasi apalagi menunujuk hidung siapa yang harus bertanggung jawab. Kita perbaiki saja bersama- sama," kata Najib. 

Provinsi Jawa Barat di akhir klasemen STQH yang berlangsung di Pontianak, Kalimantan Barat,  berada di posisi sembilan. 

Padahal Jabar sendiri melalui Gubernur Ridwan Kamil menargetkan posisi tiga besar. 

Hal tersebut diutarakan RK sapaan Ridwan Kamil saat melepas 100 peserta terbaik hasil STQH tingkat Jabar bulan Mei lalu. Mereka terdiri dari 40 qori dan qoriah, 12 orang pembina, 10 pendamping, dan 38 offisial.

Baca juga: Menag: Pendidikan agama mutlak dan terus dipertahankan

 

Pewarta: ASJ

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019