Bandung (Antaranews Jabar) - Anak penderita diabetes mellitus 1 tipe 1 diperbolehkan berpuasa asalkan dalam kondisi tidak sedang sakit lainnya seperti demam atau tanda-tanda infeksi dan penyakit apapun yang memberatkan, kata dosen Fakultas Kedokteran Unpad.
"Syarat lain yang harus dipenuhi anak dengan DM 1 yang ingin tetap berpuasa adalah memiliki kontrol metabolik yang baik yaitu HbA1c lebih kecil atau sama dengan delapan persen," kata Divisi Endokrin Dep/KSM Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) pada RSUP Hasan Sadikin Bandung dr.Faisal Sp.A,M.Kes di Bandung, Rabu.
Pada "Edukasi Persiapan Menghadapi Bulan Ramadhan untuk Anak dan Remaja dengan Diabetes Mellitus" Dr Faisal memberikan tips cara makan bagi anak dengan diabetes mellitus atau DM tipe 1 yang berpuasa yaitu menyegerakan berbuka, mengakhirkan sahur, asupan cairan 1500-2000 ml/hari.
Komposisi makanan terdiri dari protein (15-20 persen), karbohidrat (60-65 persen) dan lemak (20 persen) dan asupan makanan ini terbagi dalam tiga waktu yaitu 50 persen saat berbuka, 10 persen setelah tarawih dan 40 persen ketika sahur.
"Jangan lupa melakukan pemeriksaan gula darah dan bawalah selalu permen atau coklat ke mana pun si anak pergi agar bisa segera dikonsumsi ketika merasakan tanda-tanda hipoglikemia seperti lelah, lemas, berkeringat, pucat, kejang dan lain-lain," kata dia.
Ia mengatakan saat berpuasa, aktivitas fisik anak dengan DM 1 juga harus sangat diperhatikan dan anak dengan DM 1 tetap bisa beraktivitas sehari-hari seperti bersekolah.
"Istirahat juga harus disempatkan sebentar setelah dzuhur, lalu melakukan latihan ringan atau sedang seperti senam ringan dan sepeda santai," kata dia.
Menurut dia apabila setelah berolahraga ini kemudian terjadi hipoglikemi maka si anak harus menghentikan kegiatan dan sesegera mungkin mengkonsumsi makanan kecil/snack atau minuman yang mengandung glukosa.
"Hipoglikemia terjadi ketika akibat gula darah terlalu rendah sehingga otak tidak mendapatkan pasokan yang baik sehingga dapat mengakibatkan kejang dan pingsan. Bila hipoglikemia ini terjadi pada siang hari, terpaksa anak harus menghentikan puasanya," katanya.