Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) melalui hasil Survei Perbankan mencatat, penyaluran kredit baru pada triwulan III 2025 terindikasi tumbuh positif, sebagaimana tecermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) yang sebesar 82,33 persen.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso dalam keterangannya di Jakarta, Senin, menyampaikan bahwa nilai SBT tersebut lebih rendah apabila dibandingkan dengan triwulan II 2025 dengan SBT sebesar 85,22 persen.
Namun, SBT permintaan kredit baru triwulan III 2025 lebih tinggi apabila dibandingkan dengan triwulan III 2024 dengan SBT 80,64 persen.
Merujuk pada hasil survei, berdasarkan jenis penggunaannya, perlambatan kredit baru terlihat pada kredit modal kerja dengan SBT 85,09 persen, lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya (SBT 88,34 persen).
Sementara itu, kredit investasi (SBT 76,97 persen) dan kredit konsumsi (SBT 56,61 persen) terindikasi relatif stabil dibandingkan triwulan II 2025.
Berdasarkan jenis kredit konsumsi, peningkatan permintaan terjadi pada kredit tanpa agunan (SBT 62,31 persen), kredit multiguna (SBT 60,33 persen), dan kredit kendaraan bermotor (SBT 35,50 persen).
Sementara permintaan kredit pemilikan rumah (KPR)/kredit pemilikan apartemen (KPA) (SBT 48,29 persen) dan kartu kredit (SBT 43,57 persen) mengalami penurunan dibandingkan triwulan sebelumnya.
Adapun pada triwulan IV 2025, penyaluran kredit baru diprakirakan meningkat dengan nilai SBT sebesar 96,40 persen.
Prioritas utama responden dalam penyaluran kredit baru pada triwulan IV 2025 sama dengan periode sebelumnya, yaitu kredit modal kerja, diikuti oleh kredit investasi dan kredit konsumsi.
