Bandung (ANTARA) - Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar menginstruksikan semua pelatihan bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) harus terstandarisasi dengan tujuan pemberdayaan masyarakat.
"Dari Bandung ini saya menyatakan semua kementerian yang melakukan pelatihan kepada UMKM, harus menggunakan standar yang sudah diuji. Tidak boleh lagi ada asal pelatihan," kata Muhaimin selepas penutupan Bootcamp UMKM Berdaya Bersama di kawasan Braga Bandung, Jawa Barat, Sabtu.
Semua pelatihan, kata Muhaimin, harus satu standar dengan kualitas terjaga, terutama bisnis prosesnya dari mulai pelatihan, pendampingan, sampai bisa mandiri.
"Tidak boleh hanya menjadi proyek-proyek pelatihan yang instan tidak bermanfaat. Dari Bandung kita mulai," ujarnya.
Adanya bootcamp yang termasuk Program Perintis Berdaya Kemenko PM ini, kata Muhaimin, karena tidak ada waktu lagi untuk pelaksanaan perintah presiden agar Indonesia segera berdiri di atas laki sendiri dan tidak boleh lagi bergantung pada negara manapun, baik bidang pangan atau barang konsumsi nasional lainnya.
"Harus mandiri di atas kaki kita sendiri, supaya ketika terjadi kondisi global yang tidak menentu itu tidak berpengaruh pada kita. Nah dalam kondisi mandiri itu kita butuh UMKM yang kuat," ucapnya.
Karenanya itu, dia meminta Kemenko PM beserta kementerian di bawahnya, pemerintah daerah, dan investor swasta untuk bersinergi dan bahu-membahu menjadi jembatan untuk membuat UMKM kuat dan kokoh.
"Mari bersinergi bahu-membahu menjadi jembatan atau menjadi mak comblang bagi para pelaku UMKM untuk kuat dan kokoh agar yang membutuhkan bantuan pelatihan, bantuan modal, sehingga semua uang yang diberikan untuk tidak akan pernah hilang," katanya.
Kemenko PM menargetkan bootcamp UMKM seperti di Bandung yang dijalankan (18-21 Juni 2025) ini akan jadi standarisasi pendampingan dan pelatihan usaha masyarakat dan akan dijalankan di beberapa kota sehingga menciptakan berbagai hub industri masyarakat.