Iskak menjelaskan bahwa anggota U yang melihat truk nomor dua terbakar segera turun dari kendaraan yang ditumpanginya untuk mengevakuasi diri dan berlindung di balik tembok pagar pembatas jalan tol.
Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), lanjutnya, visibilitas di area kejadian memang sangat rendah sehingga anggota U tidak menyadari bahwa jalur evakuasi yang dipilihnya merupakan jurang dengan kedalaman tujuh hingga 10 meter.
Anggota U lantas terjatuh dan dinyatakan meninggal dunia setelah dievakuasi menuju Rumah Sakit Bhayangkara Pusdik Sabhara Porong, Sidoarjo.
Iskak menegaskan saat ini pihaknya terus menyelidiki penyebab utama truk pengangkut muatan amunisi tersebut meledak dan terbakar.
Ia menambahkan bahwa pihaknya bekerja sama dengan kepolisian untuk melakukan penyisiran dengan radius hingga satu kilometer dari lokasi kejadian guna mencari sisa-sisa amunisi yang berpotensi tercecer.
Iskak juga mengimbau masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi kejadian untuk selalu waspada terhadap potensi berbahaya granat tangan dan peluru yang tercecer.
Ia meminta masyarakat untuk segera melaporkan kepada pihak berwajib jika menemukan amunisi tersebut.
Sementara untuk arus lalu lintas yang sempat dialihkan dari jalur tersebut, berdasarkan pantauan ANTARA, gerbang tol Gempol telah dibuka sejak pukul 08.00 WIB.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Truk Kostrad terbakar di Tol Gempol, TNI: Bawa amunisi dan personel