Jakarta (ANTARA) - Sejumlah berita humaniora pada Kamis 920/3/2025), yang mendapat banyak perhatian pembaca dan menarik untuk kembali disimak Jumat pagi ini, mulai dari persiapan pembentukan Sekolah Rakyat hingga Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) Kemenag.
Ada pula berita tentang guru harus menjadi garda terdepan kesiapsiagaan bencana hingga warta tentang perlindungan anak saat mudik. Berita-berita tersebut dapat kembali disimak dalam ringkasan berikut.
1. Sekolah Rakyat diharap jadi solusi pemenuhan hak pendidikan semua anak
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) berharap Program Sekolah Rakyat menjadi solusi bagi jutaan anak Indonesia yang putus sekolah atau belum pernah mengenyam pendidikan formal.
"KPAI berharap program ini dapat menjadi solusi pemenuhan hak pendidikan bagi semua anak Indonesia. Karena faktanya masih banyak anak Indonesia tidak sekolah atau putus sekolah. Oleh karena itu program ini harus memiliki konsep dan tata kelola yang komprehensif agar tujuan utamanya tercapai secara optimal dan berdampak luas," kata Anggota KPAI Klaster Pendidikan, Pemanfaatan Waktu Luang, Budaya, dan Agama, Aris Adi Leksono saat dihubungi di Jakarta, Kamis.
2. Kemendikdasmen: Guru garda terdepan kesiapsiagaan bencana di Sekolah
Direktorat Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru (Ditjen GTKPG) Kemendikdasmen bersama dengan PLAN Indonesia memperkuat peran guru sebagai garda terdepan dalam mitigasi serta penanggulangan risiko bencana di lingkungan pendidikan.
Dalam pernyataan tertulis di Jakarta pada Kamis, penguatan tersebut dilakukan melalui seri webinar Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) bertema "Guru Hebat, Garda Terdepan Kesiapsiagaan dan Mitigasi di Sekolah".
3. Mensos cek kesiapan Pusdiklat Kemensos jadi Sekolah Rakyat mulai Juli
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf memastikan kesiapan komplek Pusdiklatbangprof Kemensos untuk menjadi salah satu Sekolah Rakyat yang mulai beroperasi pada bulan Juli mendatang.
Mensos mengatakan komplek Pusdiklat itu nantinya dipersiapkan untuk Sekolah Rakyat jenjang sekolah menengah atas (SMA) dan diperkirakan memiliki kapasitas untuk menampung kurang lebih 600 orang yang terdiri atas murid, tenaga pengajar maupun tenaga kependidikan.