Jakarta (ANTARA) - Founder Mom Influencer ID Chyntia Andarinie menilai konten digital bisa dimanfaatkan sebagai sarana untuk mengenalkan budaya lokal ke khalayak luas.
"Budaya lokal bisa dikenalkan ke khalayak sebagai bahan konten digital di media sosial," ujar dia dalam rilis pers, Minggu.
Dia menyampaikan hal tersebut dalam webinar bertema "Pentingnya Melestarikan Kearifan Lokal melalui Konten Digital" yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika di Sulawesi Selatan, Jumat (22/3).
Chyntia mendefinisikan budaya lokal sebagai sistem kebiasaan masyarakat yang secara terus-menerus dilakukan sehingga menjadi ciri khas masyarakat itu sendiri.
Dia mencontohkan budaya lokal yang ada di Sulawesi, antara lain makanan khas Makassar, upacara adat kematian di Toraja, atau kain tenun Sulawesi yang disebut sebagai lipa sabbe.
Chyntia lantas memaparkan tahapan pembuatan konten berisikan kearifan budaya lokal tersebut.
Diawali dengan penentuan tema, selanjutnya adalah mengumpulkan bahan konten berdasar hasil riset, wawancara, maupun pengalaman pribadi. Apabila sudah komplet, konten tersebut bisa didistribusikan di media sosial.
"Beberapa aplikasi yang direkomendasikan untuk digunakan adalah Snapseed (aplikasi photo editor), Canva (platform desain grafis), dan Inshot (aplikasi video editor)," ujarnya.