Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pertanian (Kementan) membantu percepatan tanam sawah bera di Kabupaten Sumedang dan Subang, Jawa Barat, dengan intervensi pompanisasi untuk mengairi persawahan sehingga bisa meningkatkan produksi padi demi ketahanan pangan nasional.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Ali Jamil dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu, mengatakan bahwa pihaknya melakukan percepatan tanam padi untuk meningkatkan produksi beras, termasuk di sawah-sawah bera yang ada di Kabupaten Sumedang dan Subang.
“Mereka (petani) belum tanam biasanya problemnya karena air belum sampai ke sawah. Sumber air ada tapi belum sampai ke lahan, misal letak sawah lebih tinggi dari sungai, jadi perlu dipompa," kata Ali.
Dalam kunjungannya ke Desa Pada Asih, Kecamatan Conggeang l, Kabupaten Sumedang, Ali mengatakan bahwa di sawah-sawah bera akan dilakukan intervensi untuk percepatan tanam. Kementan mendorong petani untuk memanfaatkan sumber-sumber air untuk percepatan tanam.
Dia menyampaikan bahwa pemanfaatan sumber air yang dilakukan oleh Kelompok Tani (Poktan) Poktan Barokah di Sumedang ini dengan dilakukan pompanisasi dari Sungai Cianda untuk mengairi lahan seluas 25 hektare.
“Saat ini juga sudah mulai turun hujan, tetapi air belum mencukupi untuk tanam. Kami sekarang mengupayakan pompanisasi dari Sungai Cianda, menggunakan dua unit pompa 3 inch,” ucap Ali.
Kemudian, lanjut Ali, lahan seluas 50 hektare yang dikelola Kelompok Tani (Poktan) Sri Lancar di Desa Rawameneng, Kecamatan Blanakan, Kabupaten Subang seluas 50 hektare, juga belum bisa tanam karena kekurangan air sehingga pihaknya melakukan intervensi pompanisasi.
“Untuk lahan pertanian milik Poltan Sri Lancar yang seluas 50 hektare diintervensi dengan pompanisasi dari Kali Jungklang menggunakan pompa 6 inch dan 3 inch,” ucap Ali.