"Kita minta supaya masyarakat ini tidak membawa isu tentang konflik di Palestina ke dalam isi pertentangan agama (di Indonesia)," kata Yahya saat ditemui di Jakarta, Senin.
Gus Yahya, sapaan akrabnya menegaskan konflik antaragama dan pengkaitannya dengan konflik yang terjadi di Palestina tidak patut untuk terjadi di Indonesia.
"Jangan sampai, dan tidak sepatutnya itu dilakukan," tegasnya.
Gus Yahya meminta kepada seluruh pemuka agama di Indonesia untuk saling berkonsolidasi supaya konflik yang terjadi di Palestina tidak dijadikan alasan untuk menimbulkan konflik antaragama di Indonesia.
Meski demikian, ia memaklumi bahwa setiap orang memiliki kecenderungan dan sentimen terhadap pihak-pihak tertentu. Namun, ia menilai perasaan marah tanpa solusi adalah hal percuma.
"Kita konsentrasikan seluruh daya upaya kita untuk mencapai jalan keluar, bukan cuma ikut-ikutan marah. Kalau ikut-ikutan marah, yang ini marah demi ini, yang ini marah demi yang lain, tak ada jalan keluar. Orang tetap menderita, manusia tetap mati," ujarnya.
Untuk itu, dia meminta kepada warga di Bitung, Sulawesi Utara untuk menghentikan konflik yang terjadi, karena menurutnya, konflik tersebut tidak menolong siapapun, menyakiti diri sendiri, dan hanya memperluas masalah.
Untuk itu, dia meminta kepada warga di Bitung, Sulawesi Utara untuk menghentikan konflik yang terjadi, karena menurutnya, konflik tersebut tidak menolong siapapun, menyakiti diri sendiri, dan hanya memperluas masalah.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ketum PBNU minta masyarakat tak bawa isu Palestina jadi konflik agama