New York (ANTARA) - Harga minyak melonjak sekitar empat persen pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), memperpanjang kenaikan pekan lalu karena para pedagang mengamati risiko di sisi pasokan didorong prospek pengurangan produksi OPEC+ dan konflik di Libya.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Oktober bertambah 3,95 dolar AS atau 4,2 persen, menjadi menetap di 97,01 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Oktober terangkat 4,1 dolar atau 4,1 persen, menjadi ditutup pada 105,09 dolar per barel di London ICE Futures Exchange.
Reli terjadi karena pelaku minyak mempertimbangkan prospek pengurangan produksi dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, yang secara kolektif dikenal sebagai OPEC+.
Menteri energi Arab Saudi mengisyaratkan pekan lalu bahwa ada keterputusan antara harga berjangka dan fundamental, dan bahwa OPEC+ memiliki sarana untuk menghadapi tantangan termasuk memangkas produksi untuk memulihkan keseimbangan pasar.