Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta jelang akhir pekan menguat seiring dicabutnya larangan ekspor CPO oleh pemerintah.
Rupiah pada hari Jumat ditutup menguat 77 poin atau 0,52 persen ke posisi Rp14.642 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.719 per dolar AS.
"Penguatan rupiah dipicu koreksi pada USD (dolar AS) seiring dengan meredanya sell off atau rebound di bursa global," kata analis DCFX Futures Lukman Leong saat dihubungi di Jakarta, Jumat.
Indeks dolar, yang mengukur greenback (dolar AS) terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 1,05 persen menjadi 102,72.
Beberapa data ekonomi mengecewakan, salah satunya Departemen Tenaga Kerja AS yang melaporkan bahwa klaim pengangguran awal AS meningkat 21.000 menjadi 218.000 klaim yang disesuaikan secara musiman untuk pekan yang berakhir 14 Mei, level tertinggi sejak Januari.
"Dari domestik, penguatan rupiah ditopang neraca perdagangan yang kuat serta pencabutan larangan ekspor CPO," ujar Lukman.
Presiden Joko Widodo mengumumkan pemerintah akan membuka ekspor minyak goreng mulai 23 Mei 2022 mendatang.