Cimahi, 6/12 (ANTARA) - Sejumlah Sembako di Pasar Tradisional Kota Cimahi, Jabar, mengalami kenaikan harga yang diduga disebabkan karena telah memasuki suasana menjelang natal dan tahun baru.
Pantauan di Pasar Antri Cimahi, Senin, kenaikan harga paling mencolok terjadi pada minyak goreng curah dan kemasan. Harga minyak goreng curah naik dari Rp 8 ribu menjadi Rp 10 ribu per kilogramnya. sedangkan yang kemasan naik Rp 1.000 perliternya.
Kenaikan harga, mungkin karena sekarang mendekati akhir tahun dan produsen memanfaatkan momen itu dengan menaikan harga, karena biasanya bulan Januari harga turun lagi, kata pedagang di Pasar Antri Reki (23).
Disamping itu, beras juga mengalami kenaikan harga rata-rata Rp 500/kilogramnya. "Harga beras merangkak naik sejak sebulan lalu dan kini masih ada kemungkinan naik," ujar seorang pedagang beras di pasar yang sama Opan (30).
Ia mengatakan, distribusi beras stabil. Kenaikan harga, menurutnya, diduga dipicu oleh banyaknya daerah yang terlambat panen raya.
Dia mengaku telah banyak menerima keluhan dari para konsumen. Kenaikan harga lainnya, terjadi juga pada harga telur ayam negeri dari Rp 13 ribu menjadi Rp 13.500 perkilogramnya sejak sepekan terakhir. Selain di pasar Antri, kenaikan yang tak jauh berbeda, juga terjadi di Pasar Atas, Cimahi.
Sementara itu, pembeli minyak goreng yang menggunakan minyak untuk keperluan berdagang mengaku cukup diberatkan dengan kondisi kenaikan harga lantaran mesti mengeluarkan uang lebih untuk modal mereka, hingga mengakibatkan penghasilan mereka semakin menipis.
"Kami enggak mungkin menaikan harga jual, kenaikan harga minyak goreng sangat menyulitkan. Makanya, kami harapkan agar segera ada campur tangan dari pemerintah untuk mengendalikan harga," kata seorang pedagang makanan ringan di Cimahi bernama Agi (32) ini.
Wali Kota Cimahi Itoc Tochija sendiri sempat menyatakan jika pihaknya siap melakukan operasi pasar guna mengawasi harga, terlebih sembako dan sayuran memasuki Natal dan tahun baru.
Menurutnya, digelarnya operasi pasar tersebut guna mengawasi jalur distribusi sayuran serta sembako. "Sebagian besar sayuran yang ada di Kota Cimahi dipasok dari luar dearah. Sebab itu pemkot perlu melakukan operasi pasar jelang hari-hari besar agama ataupun tahun baru. Sudah barang tentu operasi pasar akan terus dilakukan setiap tahunnya," papar Itoc.
Lebih jauh ia menjelaskan, operasi tersebut akan digelar di semua pasar di Kota Cimahi, antara lain Pasar Antri Baru, Pasar Atas, serta Pasar Cimindi. Sebab itu, Dinas Koperasi Industri Perdagangan dan Pertanian (Diskopindagtan) akan terus melakukan pengecekan harga sebelum dilakukan operasi pasar. "Itu sudah tugas rutin kami, operasi pun akan kami lakukan secara terbuka," tambahnya.
Kepala Seksi Pengawasan dan Perlindungan Konsumen Diskopindagtan Kota Cimahi, Eddi Nugroho mengatakan, pihaknya belum tahu kapan akan dilakukan operasi tersebut dan sejauh ini belum ada instruksi dari wali kota.
"Kami belum tahu kapan akan dilakukan, lagi pula jika kami beritahu dikhawatirkan akan terjadi perubahan harga yang tiba-tiba di pasaran, karena tahu kami akan gelar operasi tersebut. Makanya tunggu saja instruksinya," katanya.
Yang jelas, tambah Eddi, pihaknya akan tetap memperhatikan penjualan sembako dan sayuran jangan sampai harganya melonjak tinggi. "Karena bagaimana juga konsumen harus tetap dilindungi, jangan sampai pedagang memanfaatkan momen hari besar agama untuk menaikkan harga tanpa dasar dan hanya semata-mata mencari keuntungan," pungkasnya.***2***
JELANG NATAL SEMBAKO MENGALAMI KENAIKAN
Senin, 6 Desember 2010 15:52 WIB