Jakarta (ANTARA) - Perusahaan gas Linde Grup akan menggelontorkan dana investasi sebesar dua juta dolar AS atau senilai Rp28,6 miliar untuk memperluas pabrik di wilayah Bogor, Jawa Barat, agar dapat menyediakan gas nitrogen untuk memenuhi permintaan pelanggan.
"Investasi ini menegaskan komitmen kami, tidak hanya terhadap industri manufaktur di Indonesia, tetapi juga kepada pertumbuhan ekonomi negara secara keseluruhan," kata Presiden Direktur PT Linde Indonesia Marcus Tan dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Operasional pabrik baru nanti akan menggunakan teknologi hemat energi dan hemat biaya, sehingga mampu menghasilkan aliran gas nitrogen secara terus menerus.
Pabrik juga dirancang dengan kapasitas untuk meningkatkan produksi dalam mendukung pertumbuhan kebutuhan nitrogen di masa depan.
Pabrik baru itu akan diintegrasikan ke dalam sistem remote operating centre (ROC) yang terhubung melalui akses jaringan jarak jauh.
Karyawan dapat memantau, mengoperasikan, serta mengendalikan sistem dan peralatan di 108 pabrik Linde yang tersebar di kawasan ASEAN, Asia Selatan hingga Pasifik Selatan.
Dengan begitu, perusahaan bisa menekan biaya operasional, mengoptimalkan sumber daya, dan mengurangi waktu henti (down time).
Investasi ini merupakan landasan atas skema pasokan baru selama 15 tahun dengan PT Elangperdana Tyre Industry yang merupakan produsen ban mobil.
"Kami mengapresiasi solusi inovatif Linde dalam upaya peningkatan kualitas dan produktivitas yang berdampak langsung terhadap manajemen biaya secara keseluruhan," kata Managing Director PT Elangperdana Tyre Industry Dicky Mursalie.
Sepanjang 2020, Linde meraup nilai penjualan global sebesar 27 miliar dolar AS. Perusahaan industri gas global ini melayani beragam kebutuhan pasar mulai dari pemurnian, bahan kimia, makanan minuman, elektronik, manufaktur, logam primer, dan kesehatan.
Berbagai produk gas yang dihasilkan Linde dipergunakan untuk oksigen rumah sakit, kegiatan manufaktur elektronik, hingga hidrogen untuk bahan bakar bersih.
Baca juga: Pemkab Purwakarta optimistis target investasi Rp65 triliun
Baca juga: Soal Tesla, Kepala BKPM pastikan negosiasi terus berjalan