Bogor (ANTARA) - Empat pasien positif COVID-19 di Kota Bogor yakni warga Kota Bogor meninggal dunia dalam waktu dua hari, pada Rabu (3/2) dan Kamis hari ini.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno, melalui data penanganan COVID-19 pada Dinas Kesehatan Kota Bogor, Kamis, menyebutkan empat pasien kasus positif yang meninggal dunia, yakni satu orang pada Kamis hari ini serta tiga orang pada Rabu (3/2).
Dengan adanya tambahan, empat pasien positif COVID-19 yang meninggal dunia, maka akumulasi pasien positif yang meninggal dunia menjadi 166 orang.
Berdasarkan data penanganan COVID-19 pada Dinas Kesehatan Kota Bogor, sebanyak 166 orang yang meninggal dunia adalah bagian dari akumulasi pasien kasus positif COVID-19 yakni 9.098 orang.
Dari 9.098 pasien kasus positif tersebut, 7.272 orang telah dinyatakan sembuh dan selesai isolasi, 166 orang meninggal dunia, serta 1.470 pasien positif COVID-19 masih sakit.
Wali Kota Bogor Bima Arya mengkhawatirkan terus meningkatnya penularan COVID-19 di kotanya, yakni sebanyak 333 warga Kota Bogor terkonfirmasi positif COVID-19 dalam dua hari terakhir, pada Rabu (3/2) dan Kamis hari ini.
Menurut Bima Arya, untuk menekan penularan COVID-19, Satgas Penanganan COVID-19 Kota Bogor meningkatkan fokus pada tiga strategi meliputi, pertama, penguatan kapasitas tracing, testing, dan treatment (3T).
Kedua, pengurangan mobilitas warga dengan pembatasan jumlah pegawai yang bekerja di kantor, di kendaraan, serta pembatasan operasional kendaraan.
Ketiga, melakukan penguatan karantina dan pembatasan aktivitas warga di RW zona merah. Saat ini 450 RW berzona merah dari 797 RW di Kota Bogor.*
Baca juga: 41 anak positif COVID-19 di Kota Bogor
Baca juga: Komisi VIII DPR RI kunjungi Kota Bogor pelajari kebijakan penanganan COVID-19