Depok (ANTARA) - Wali Kota Depok, Jawa Barat, Mohammad Idris menegaskan pembukaan pusat perbelanjaan yang direncanakan tanggal 16 Juni 2020, masih harus menunggu hasil evaluasi pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara proporsional.
"Untuk pembukaan mal, kita akan evaluasi dahulu bagaimana pelaksanaan PSBB secara proporsional di Kota Depok. Setelah itu, baru kami putuskan," kata Mohammad Idris di Depok, Jawa Barat, Jumat.
Menurut dia, keputusan dibuat berdasarkan hitungan kasus positif dan penyebaran COVID-19 di beberapa wilayah serta laju kurva setiap harinya.
"Misalnya, ada kelurahan yang awalnya dinyatakan nol positif, tiba-tiba ada kasus atau temuan dari satu keluarga dan menyebar ke warga lainnya. Hal ini yang akan kami kaji berdasarkan hitungan tersebut," ujarnya.
Baca juga: 57 persen pasien COVID-19 di Kota Depok sembuh
Selain itu, lanjutnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok juga terus membangun komunikasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Sebab keberadaan Kota Depok sebagai penyangga Ibu Kota juga membawa pengaruh, sehingga perlu adanya komitmen untuk memerangi COVID-19 secara bersama-sama.
"Ada mal yang berbatasan langsung dengan Jakarta seperti Margocity, Depok Town Square (Detos) dan Transmart Cibubur. Ini menjadi kekahwatiran kami jika Depok membuka mall lebih dulu, diprediksi akan diserbu masyarakat," ujarnya.
Ia mengatakan kalau tren dari reproduksi efektif COVID-19 ini jika masih di bawah satu, mal akan dibuka.
Baca juga: Anggota DPR ajak masyarakat patuhi anjuran pemerintah terkait wabah COVID-19
Pembukaan pusat perbelanjaan di Kota Depok tunggu hasil PSBB proporsional
Jumat, 12 Juni 2020 21:34 WIB