Bandung (ANTARA) - Sejumlah warga mengisi malam takbiran dengan bersepeda ke kawasan
Jalan Asia-Afrika yang ditutup karena adanya penyekatan jalan saat pembatasan sosial berskala besar (PSBB), Sabtu.
Salah seorang warga asal Kiaracondong Kota Bandung, Abdul (25) mengatakan ia bersepeda ke kawasan tersebut karena memanfaatkan jalan yang sepi dari kendaraan bermotor. Meski demikian, ia tetap menggunakan masker dan sarung tangan serta menerapkan pembatasan fisik.
"Ke sini ya main-main aja, ini juga kan malam takbiran, saya ke sini sama teman-teman saya dari Kiaracondong," kata Abdul saat ditemui.
Abdul mengatakan dirinya sudah berada di kawasan tersebut sejak waktu menunggu buka puasa. Setelah bersepeda, ia mengaku akan pulang untuk menikmati malam takbiran bersama keluarga.
Baca juga: Muspika Cianjur masih temukan peredaran miras pada malam takbir
"Kita cuma sebentar saja, cuma muter-muter di Braga, Naripan, terus Asia Afrika," kata dia.
Selain itu, ada pula sekelompok pesepeda yang menggunakan sepeda lipat berkeliling kawasan Asia Afrika. Salah seorang dari mereka, Farhan (28), mengatakan sebelumnya dirinya bersama teman-temannya memang sering bersepeda di kawasan tersebut.
"Waktu kemarin-kemarin juga pas ngabuburit kita sering bersepeda di sini. Tapi sekarang berangkatnya setelah buka puasa, supaya malam takbiran di sini," kata Farhan.
Meski dimanfaatkan para pesepeda, kawasan tersebut tetap diawasi oleh pihak kepolisian bersama petugas PSBB lainnya. Mereka sesekali membubarkan pesepeda dan menegur agar tidak berkerumun.
Baca juga: Bima Arya sidak Pospam keliling Bogor pada malam Idul Fitri