Bandung (ANTARA) - Gunung Tangkuban Parahu kembali erupsi pada Kamis, pukul 20.46 WIB, dengan durasi kurang lebih 11 menit 23 detik.
Petugas Pengamat Gunung Tangkuban Perahu PVMBG, Ilham Mardikaryanta, membenarkan hal tersebut. Berdasarkan data yang dihimpun Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dengan tinggi kolom abu teramati mencapai 180 m dari dasar kawah. "Iya erupsi kembali terjadi," kata Ilham melalui sambungan telepon, Kamis malam.
Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 50 mm dengan kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara dan timur.
Walaupun demikian, Ilham mengatakan abu vulkanik belum bisa dipastikan turun atau tidak. Karena menurutnya saat malam hari penglihatan kurang optimal. "Soalnya ini posisinya malam hari. Untuk visualnya tidak bisa optimal," kata dia.
PVMBG menyatakan letusan freatik dapat kembali terjadi secara tiba-tiba dan tanpa didahului oleh gejala vulkanik yang jelas.
Maka dari itu, masyarakat di sekitar, pengunjung, wisatawan, pendaki dilarang mendekati kawah yang ada di puncak Gunung Tangkuban Parahu dalam radius 500m dari kawah aktif atau sekitara sepanjang area parkir bibir kawah dan tempat berdagang.
Selain itu masyarakat diimbau tidak berlama-lama berada di sekitar kawah aktif Gunung Tangkuban Parahu agar terhindar dari paparan gas yang dapat berdampak bagi kesehatan dan keselamatan jiwa.*
Baca juga: Tangkuban Parahu dibuka kembali untuk wisata Kamis