Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani menyatakan, telah menyiapkan ambulans yang dapat digunakan secara gratis untuk melayani pemudik yang membutuhkan pelayanan kesehatan saat musim arus mudik Lebaran.
"Ambulans semuanya sudah disiapkan gratis," kata Puan Maharani saat meninjau Pos Utama Pelayanan Mudik di Limbangan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Rabu.
Ia menuturkan, ambulans yang disiapkan melalui Kementerian Kesehatan hingga jajaran pemerintah daerah dapat digunakan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Selain ambulans, kata dia, ada juga kendaraan lain seperti sepeda motor dari kepolisian yang siap membantu pengamanan dan pengawalan bagi masyarakat yang membutuhkan.
Bahkan, lanjut dia, telah disiapkan juga helikopter untuk memudahkan proses evakuasi apabila ada masyarakat atau pemudik yang membutuhkan bantuan saat situasi terjebak kemacetan.
"Kalau emergency ada heli, komitmen bersama gratis untuk arus mudik," katanya.
Ia menambahkan, puncak arus mudik diperkirakan 31 Mei sampai 1 Juni 2019, untuk itu perlu persiapan seluruh jajaran dalam memberikan pengamanan saat mudik.
Selain pengaturan lalu lintas, kata dia, jajarannya juga menjamin memberikan pelayanan kesehatan, dan juga antisipasi bencana alam di jalur mudik.
"Bencana selalu siap, ada Basarnas dan BMKG," katanya.
Baca juga: Empat menteri pantau jalur mudik lintas Nagreg dan Limbangan
Baca juga: Tiga orang terluka akibat dua bus bertabrakan di Garut
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Ambulans semuanya sudah disiapkan gratis," kata Puan Maharani saat meninjau Pos Utama Pelayanan Mudik di Limbangan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Rabu.
Ia menuturkan, ambulans yang disiapkan melalui Kementerian Kesehatan hingga jajaran pemerintah daerah dapat digunakan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Selain ambulans, kata dia, ada juga kendaraan lain seperti sepeda motor dari kepolisian yang siap membantu pengamanan dan pengawalan bagi masyarakat yang membutuhkan.
Bahkan, lanjut dia, telah disiapkan juga helikopter untuk memudahkan proses evakuasi apabila ada masyarakat atau pemudik yang membutuhkan bantuan saat situasi terjebak kemacetan.
"Kalau emergency ada heli, komitmen bersama gratis untuk arus mudik," katanya.
Ia menambahkan, puncak arus mudik diperkirakan 31 Mei sampai 1 Juni 2019, untuk itu perlu persiapan seluruh jajaran dalam memberikan pengamanan saat mudik.
Selain pengaturan lalu lintas, kata dia, jajarannya juga menjamin memberikan pelayanan kesehatan, dan juga antisipasi bencana alam di jalur mudik.
"Bencana selalu siap, ada Basarnas dan BMKG," katanya.
Baca juga: Empat menteri pantau jalur mudik lintas Nagreg dan Limbangan
Baca juga: Tiga orang terluka akibat dua bus bertabrakan di Garut
Editor : Feri Purnama
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019