Mahasiswa rantau yang ada di Bandung, Jabar, mengeluhkan mahalnya tiket pesawat menjelang Lebaran tahun ini, yang bisa mencapai lebih lima kali lipat dari hari biasa.

Ihtia Genuni mahasiswi di salah satu unversitas swasta di Bandung, Rabu, mengatakan dirinya harus membayar mahal untuk pulang ke kota asalnya di Fak-Fak Papua. Biasanya ia mendapatkan harga tiket pesawat sekitar Rp750.000, namun sekarang naik sekitar Rp4,5 juta sekali perjalanan pergi.

Tia nama akrab Ihitia mengeluhkan mahal sekali harga tiket pesawat, dan ia mungkinmengundurkan jadwal kepulangan sampai seusai Lebaran agar harga tiket pesawat bisa lebih murah.

"Harga tiket pesawat ke Fak-Fak sangat mahal dan juga memberatkan kantong kami, terlebih lagi kami harus transit dulu di Makassar. Padahal dengan harga sekali perjalanan ini biasanya sama dengan biaya dua kali perjalanan pulang-pergi, Ini sekarang saya bingung, mau pulang sekarang mahal sekali tiketnya, kalau mundur kapan turunnya. Mungkin pulangs etelag Lebaran," ujarnya.

Sama halnya dengan Saskiya Destriansa mahasiswi universitas swasta di Bandung yang akan pulang ke Lampung. Ia berkata biasanya dapat tiket tidak sampai Rp450.000 sekali jalan. Tetapi Ramadhan ini harga melonjak tinggi mencapai Rp.1,5 juta sekali pergi. 

"Karena naik pesawat mahal banget aku jadi beralih naik bus Damri walaupun waktu tempuhnya 1 hari perjalanan dan melelahkan. Tetapi tidak apa-apa dan harganya terjangkau sekitar Rp 250 ribu sekali jalan. Uang lebihnya bisa dihemat dan disimpan untuk digunakan perjalanan balik dari Lampung ke Bandung," ujarnya.

Ia berharap pemerintah bisa menekan maskapai penerbangan agar tidak pasang harga tinggi lagi buat penumpang ke depannya.

"Jujur ini merepotkan sekali bagi kami anak mahasiswa perantau yang pulang ke luar pulau Jawa. Untung saja saya ada moda transportasi alternatif lain," katanya.

 

Pewarta: Ade Lovita Sari

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019