Negara bagian Sarawak, Malaysia, mengumumkan tiga event yang akan digelar serentak selama Juli 2019, yakni Rainforest Fringe Festival, Rainforest World Music Festival dan Borneo Jazz Festival.
Menteri Pariwisata, Seni, Budaya, Pemuda dan Olahraga Sarawak, Datuk Haji Abdul Karim Rahman Hamzah dalam keterangan tertulisnya menyatakan, tiga festival tersebut merupakan bagian dari kampanye untuk mengunjungi Sarawak.
"Festival-festival tersebut semua berstandar internasional, mari datang dan bergabung selama Juli di Sarawak," kata Datuk Haji Abdul Karim Rahman Hamzah.
Rainforest Fringe Festival
Event ini digelar pada 5 - 12 Juli di Kuching, dengan menampilkan pertunjukan musik asal Sarawak, seni, kerajinan tangan, film, fotografi, makanan dan budaya.
Tahun ini, merupakan yang ketiga kalinya gelaran Rainforest Fringe Festival yang juga sekaligus sebagai pembuka bagi dua festival lainnya.
Rainforest World Music Festival
Tahun ini, RWMF memasuki tahun ke 22, dihelat di Santubong, 12 - 14 Juli. Pada tahun pertama di 1998, hanya ada 300 orang yang hadir. Kini, setelah dua dekade, pengunjung mencapai 20 ribu orang lebih selama tiga hari festival.
RWMF masuk dalam top 25 festival internasional versi Songlines World Music Magazine dari tahun 2011 hingga 2015. Baru-baru ini, RWMF juga meraih penghargaan Golden City Gate Award dan Asia - Pacific Excellence Award pada tahun 2018, untuk video promosi, "Awakening of the Rainforest". RWMF telah menang lebih di 12 ajang.
Jumlah pengunjung pada tahun lalu mencapai 21.668 orang. 60 persen diantaranya dari Malaysia, sisanya asing, dimana terjadi kenaikan 26 persen untuk orang
asing dibanding 2017.
Borneo Jazz Festival
Borneo Jazz Festival tahun ini digelar pada 19 - 21 Juli di Coco Cabana, Miri. Selama bertahun-tahun Borneo Jazz telah menjadi tujuan untuk merayakan musik jazz dari berbagai belahan dunia. Tahun ini, ada 14 band, Disc Jockey dan sebuah spesial jazz plus komedi. Borneo Jazz akan memberi kesempatan kepada talent lokal untuk tampil dan berpeluang memenangkan sejumlah hadiah selama festival.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
Menteri Pariwisata, Seni, Budaya, Pemuda dan Olahraga Sarawak, Datuk Haji Abdul Karim Rahman Hamzah dalam keterangan tertulisnya menyatakan, tiga festival tersebut merupakan bagian dari kampanye untuk mengunjungi Sarawak.
"Festival-festival tersebut semua berstandar internasional, mari datang dan bergabung selama Juli di Sarawak," kata Datuk Haji Abdul Karim Rahman Hamzah.
Rainforest Fringe Festival
Event ini digelar pada 5 - 12 Juli di Kuching, dengan menampilkan pertunjukan musik asal Sarawak, seni, kerajinan tangan, film, fotografi, makanan dan budaya.
Tahun ini, merupakan yang ketiga kalinya gelaran Rainforest Fringe Festival yang juga sekaligus sebagai pembuka bagi dua festival lainnya.
Rainforest World Music Festival
Tahun ini, RWMF memasuki tahun ke 22, dihelat di Santubong, 12 - 14 Juli. Pada tahun pertama di 1998, hanya ada 300 orang yang hadir. Kini, setelah dua dekade, pengunjung mencapai 20 ribu orang lebih selama tiga hari festival.
RWMF masuk dalam top 25 festival internasional versi Songlines World Music Magazine dari tahun 2011 hingga 2015. Baru-baru ini, RWMF juga meraih penghargaan Golden City Gate Award dan Asia - Pacific Excellence Award pada tahun 2018, untuk video promosi, "Awakening of the Rainforest". RWMF telah menang lebih di 12 ajang.
Jumlah pengunjung pada tahun lalu mencapai 21.668 orang. 60 persen diantaranya dari Malaysia, sisanya asing, dimana terjadi kenaikan 26 persen untuk orang
asing dibanding 2017.
Borneo Jazz Festival
Borneo Jazz Festival tahun ini digelar pada 19 - 21 Juli di Coco Cabana, Miri. Selama bertahun-tahun Borneo Jazz telah menjadi tujuan untuk merayakan musik jazz dari berbagai belahan dunia. Tahun ini, ada 14 band, Disc Jockey dan sebuah spesial jazz plus komedi. Borneo Jazz akan memberi kesempatan kepada talent lokal untuk tampil dan berpeluang memenangkan sejumlah hadiah selama festival.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019