Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto mengingatkan para pendukungnya terkait adanya potensi kecurangan dan harus menang dengan selisih suara 25 persen dari pasangan Jokowi-Ma'ruf di Pemilu Presiden (Pilpres) 2019.

"Kita harus menang dengan selisih di atas 25 persen karena potensi suara dicuri sekian belas persen," kata Prabowo usai menerima deklarasi dukungan Gerakan Elaborasi Rektor Akademisi Alumni dan Aktivis Kampus (GERAAK) Indonesia, di Jakarta, Jumat malam.

Prabowo juga mengingatkan soal potensi kecurangan yang terjadi di Pilpres 2019 dan meminta para guru besar dan cendekiawan yang hadir untuk mengawasi proses pemilu pada 17 April mendatang.

Baca juga: Mayjen (Purn) Saurip Kadi minta Prabowo tak manfaatkan agama

Dia menegaskan bahwa tidak ada kekuatan yang mampu bertahan ketika rakyat sudah mulai sadar atas kondisi bangsa yang terjadi saat ini.

"Berapa hari lagi kita harus bener-bener turun, kita harus atasi niat-niat kecurangan," ujarnya.

Dia percaya dengan para pendukungnya yang hadir di ruangan itu dan lalu mengibaratkan masa masa Indonesia saat melawan penjajah.

Pilpres 2019 diikuti dua pasangan capres, yaitu no urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin dan no urut 02 Prabowo-Sandi

Baca juga: Prabowo sakit, tak bisa hadiri kampanye akbar di Pangkalpinang

Baca juga: Jajak pendapat Roy Morgan: Jokowi masih unggul dari Prabowo


 

Pewarta: Imam Budilaksono

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019