Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil atau Emil mengatakan rencana pembangunan Monumen Soekarno di Aljir, Aljazair, akan selesai dibangun pada Juni 2019.
"Akhir Juni ini, Insha Allah diresmikan kalau lancar tidak ada hambatan berarti," kata Gubernur Emil di Gedung Negara Pakuan Kota Bandung, Senin (18/3).
Gubernur Emil mengatakan Aljazair juga akan mengundang Megawati Soekarno Putri saat peresmian Monumen Soekarno di sana.
"Mereka juga akan mengundang Bu Megawati dari perwakilan keluarga.
Jadi saat peresmian monumennya akan ada Festival Soekarno. Ini festival Soekarno pertama di luar negeri, yakni di Aljazair," kata dia.
Dia mengatakan Monumen Soekarno yang desainnya dibuat oleh dirinya adalah salah satu bentuk penghormatan Aljazair atas jasa Soekarno di Konferensi Asia Afrika kepada negara tersebut.
"Mereka (Aljazair) ingin menghormati KAA dan Bung Karno. Bentuk penghormatan Founding Fathers Aljazair hang diundang ke KAA oleh Bung Karno," katanya.
Bentuk penghormatan Aljazair untuk Soekarno, kata Gubernur Emil, diwujudkan dalam sebuah kawasan seperti Bundaran HI di Jakarta.
"Jadi itu bentuknya seperti Bundaran HI, lingkaran ditengahnya ada Monumen Soekarno," katanya.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyerahkan dua rancangan gambar (desain awal) monumen Soekarno kepada Gubernur Aljir, Abdelkader Zoukh, Aljazair, pada Selasa (12/3).
Biro Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dalam siaran persnya, Rabu, menyatakan desain awal itu menandai rencana proyek pembangunan monumen Soekarno di Kota Aljir.
Dalam hal ini, sebagai lambang persahabatan antara Indonesia dan Aljazair, serta pengingat sejarah yang telah menentukan nasib masa depan sejumlah negara di dunia melalui konferensi Asia Afrika 1955.
Gubernur Abdelkader Zoukh menyambut baik rencana pembangunan Monumen Soekarno itu dan bahkan dengan sangat antusias dia merekomendasikan lokasi pembangunan monumen di Ben Aknoun, kawasan bisnis di Aljir.
Dia juga memerintahkan jajarannya untuk membantu mempercepat pembangunannya.
Monumen Soekarno dirancang sendiri oleh Emil, panggilan akrab Ridwan Kamil dan dalam desain awal, monumen yang berbentuk patung setengah badan itu berada di tengah-tengah lingkaran bulan sabit berwarna hijau sebagai lambang bendera negara Aljazair. Soekarno memang sangat populer di Aljazair.
Peran Presiden RI pertama itu sangat besar dalam mendorong pembebasan negara-negara di benua Asia dan Afrika dari belenggu penjajahan.
Besarnya peran Soekarno dan eratnya hubungan politik dan emosional antara Indonesia dan Aljazair, kata Abdelkader Zoukh, merupakan modal berharga bagi kedua bangsa untuk bekerja sama dalam berbagai bidang.
Zoukh bahkan segera menyusun langkah-langkah kongkret dan memulai program kerja sama melalui wadah sister city Bandung-Aljir. Hal yang sama juga ditegaskan Ridwan Kamil.
"Jawa Barat siap meningkatkan kerja sama yang selama ini terjalin ke arah yang lebih teknis dan nyata," kata Gubernur Jabar.
Lebih lanjut Ia berharap hubungan Aljazair dengan Jawa Barat bisa meningkat dimulai dengan kedatangannya sebagai gubernur.
"Kami berharap investasi ke Jawa Barat tidak hanya dari Asia Timur, tapi juga dari Aljazair. Karena apabila hubungan ekonomi dengan Aljazair tercipta maka akan meningkatkan nilai sejarah pula," katanya.
Selain itu, pihaknya juga menjajaki kerjasama di bidang smart city.
“Kami juga membuat aplikasi smart city di Jawa Barat, dan berharap juga melanjutkan dengan kerja sama dengan Aljir,” kata Emil.
Baca juga: Pemprov Jabar-Setif, Aljazair tingkatkan kerja sama teknis
Baca juga: Jabar akan buka kedai kopi di Maroko
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Akhir Juni ini, Insha Allah diresmikan kalau lancar tidak ada hambatan berarti," kata Gubernur Emil di Gedung Negara Pakuan Kota Bandung, Senin (18/3).
Gubernur Emil mengatakan Aljazair juga akan mengundang Megawati Soekarno Putri saat peresmian Monumen Soekarno di sana.
"Mereka juga akan mengundang Bu Megawati dari perwakilan keluarga.
Jadi saat peresmian monumennya akan ada Festival Soekarno. Ini festival Soekarno pertama di luar negeri, yakni di Aljazair," kata dia.
Dia mengatakan Monumen Soekarno yang desainnya dibuat oleh dirinya adalah salah satu bentuk penghormatan Aljazair atas jasa Soekarno di Konferensi Asia Afrika kepada negara tersebut.
"Mereka (Aljazair) ingin menghormati KAA dan Bung Karno. Bentuk penghormatan Founding Fathers Aljazair hang diundang ke KAA oleh Bung Karno," katanya.
Bentuk penghormatan Aljazair untuk Soekarno, kata Gubernur Emil, diwujudkan dalam sebuah kawasan seperti Bundaran HI di Jakarta.
"Jadi itu bentuknya seperti Bundaran HI, lingkaran ditengahnya ada Monumen Soekarno," katanya.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyerahkan dua rancangan gambar (desain awal) monumen Soekarno kepada Gubernur Aljir, Abdelkader Zoukh, Aljazair, pada Selasa (12/3).
Biro Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dalam siaran persnya, Rabu, menyatakan desain awal itu menandai rencana proyek pembangunan monumen Soekarno di Kota Aljir.
Dalam hal ini, sebagai lambang persahabatan antara Indonesia dan Aljazair, serta pengingat sejarah yang telah menentukan nasib masa depan sejumlah negara di dunia melalui konferensi Asia Afrika 1955.
Gubernur Abdelkader Zoukh menyambut baik rencana pembangunan Monumen Soekarno itu dan bahkan dengan sangat antusias dia merekomendasikan lokasi pembangunan monumen di Ben Aknoun, kawasan bisnis di Aljir.
Dia juga memerintahkan jajarannya untuk membantu mempercepat pembangunannya.
Monumen Soekarno dirancang sendiri oleh Emil, panggilan akrab Ridwan Kamil dan dalam desain awal, monumen yang berbentuk patung setengah badan itu berada di tengah-tengah lingkaran bulan sabit berwarna hijau sebagai lambang bendera negara Aljazair. Soekarno memang sangat populer di Aljazair.
Peran Presiden RI pertama itu sangat besar dalam mendorong pembebasan negara-negara di benua Asia dan Afrika dari belenggu penjajahan.
Besarnya peran Soekarno dan eratnya hubungan politik dan emosional antara Indonesia dan Aljazair, kata Abdelkader Zoukh, merupakan modal berharga bagi kedua bangsa untuk bekerja sama dalam berbagai bidang.
Zoukh bahkan segera menyusun langkah-langkah kongkret dan memulai program kerja sama melalui wadah sister city Bandung-Aljir. Hal yang sama juga ditegaskan Ridwan Kamil.
"Jawa Barat siap meningkatkan kerja sama yang selama ini terjalin ke arah yang lebih teknis dan nyata," kata Gubernur Jabar.
Lebih lanjut Ia berharap hubungan Aljazair dengan Jawa Barat bisa meningkat dimulai dengan kedatangannya sebagai gubernur.
"Kami berharap investasi ke Jawa Barat tidak hanya dari Asia Timur, tapi juga dari Aljazair. Karena apabila hubungan ekonomi dengan Aljazair tercipta maka akan meningkatkan nilai sejarah pula," katanya.
Selain itu, pihaknya juga menjajaki kerjasama di bidang smart city.
“Kami juga membuat aplikasi smart city di Jawa Barat, dan berharap juga melanjutkan dengan kerja sama dengan Aljir,” kata Emil.
Baca juga: Pemprov Jabar-Setif, Aljazair tingkatkan kerja sama teknis
Baca juga: Jabar akan buka kedai kopi di Maroko
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019